Anti dengan Ahok, PAN sampai tolak pinangan PDIP
Anti dengan Ahok, PAN sampai tolak pinangan PDIP. Bermodal koalisi di pemerintahan, partai utama pengusung Ahok-Djarot, PDIP, optimis bahwa PKB, PPP dan PAN akan begabung. Namun rupanya, baru PAN yang tegas mengatakan menolak untuk mendukung Ahok. Meskipun PAN, memiliki jatah kursi menteri.
Arah politik Demokrat, PPP, PKB dan PAN sangat dinanti di putaran kedua Pilgub DKI 2017. Keempat partai ini awalnya mendukung Agus-Sylvi. Secara matematis, suaranya keempat partai ini menentukan pemenang Pilgub DKI 2017. Karena perolehan suara Ahok-Djarot dan Anies-sandi di putaran pertama berbeda tipis.
Bermodal koalisi di pemerintahan, partai utama pengusung Ahok-Djarot, PDIP, optimis bahwa PKB, PPP dan PAN akan begabung. Namun rupanya, baru PAN yang tegas mengatakan menolak untuk mendukung Ahok. Meskipun PAN, memiliki jatah kursi menteri di pemerintahan bersama PDIP dan partai pendukung Ahok-Djarot.
"PDIP serius ngajak PAN, tapi kita sudah sampaikan, kita dengan PDIP tidak ada masalah, dengan Djarot kita sangat hormat dan dari awal kita memang medium Mei sampai Juni 2016 kemarin sebelum pilkada berlangsung kita sudah bolak balik ketum PAN (Zulkifki Hasan) menemui ketum PDIP (Megawati Soekarnoputri). Kita siap berkoalisi dengan PDIP, tapi jangan Ahok," kata Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2) kemarin.
Yandri melihat, suara mayoritas kader PAN mulai dari tingkat DPP hingga DPC menginginkan dukungan diberikan kepada pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
"Tapi kalau mau lihat situasi akar rumput termasuk pengurus PAN di DKI termasuk pengurus di DPP minta tidak ke Ahok, tapi Anies-Sandi," terangnya.
Sikap PAN tidak mendukung Ahok, kata Yandri, telah ditunjukkan dengan usulan agar PDIP memilih nama Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon gubernur. Namun, usulan itu ditolak oleh PDIP dan memilih Ahok untuk disandingkan dengan Djarot. Keputusan itu membuat PAN beralih mendukung Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni.
"Jadi kita persoalannya ke Ahok saja, bukan dengan PDIP. Kemudian kita juga sudah enam kali ke Surabaya ngajak Risma ke Jakarta tapi tetap waktu itu tidak dapat restu dari PDIP," ungkapnya.
Di sisi lain, pengurus pusat masing-masing partai memang belum menentukan sikap. Namun, pengurus di tingkat provinsi DKI Jakarta, sudah mendeklarasikan diri untuk melimpahkan dukungan dari Agus-Sylvi kepada Anies-Sandi.
Perwakilan DPW PAN, PKB dan PPP datang ke posko Pemenangan Anies-Sandi untuk menyatakan dukungan.
"Ini semuanya keluarga besar kita, kan memang semuanya bermulai dari satu keluarga. Terima kasih atas kedatangannya. Kita sama-sama berjuang sebentar lagi. Kehadiran teman-teman menambah magnet kemenangan dan daya juang kami," kata Anggota Timses Anies-Sandi M. Taufik.
Perwakilan partai yang datang ke posko Pemenangan Anies-Sandi dan menyatakan dukungan mereka adalah PAN, PPP dan PKB. Hal ini menunjukkan resminya dukungan di tingkat wilayah dari ketiga partai tersebut terhadap pasangan Anies-Sandi.
"Saya kira wilayah ini pentinglah ya, karena wilayah itu punya masyarakat. Nanti tingkat DPP juga pasti akan memahami apa yang diinginkan, Insya Allah secara organisatoris akan mengikuti," ujar Taufik.
Politikus Gerindra ini juga mengatakan, timnya sudah melakukan komunikasi politik terhadap DPP masing-masing sehingga datangnya dukungan dari pusat tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
"Saya kira sulit untuk alasan apapun untuk tidak bersama kita, karena visi misinya sama. Nanti dari paslon satu bisa ada masukan program, selama itu wajar dan baik untuk masyarakat tidak masalah," tuturnya.
Baca juga:
DPW DKI PKB, PAN dan PPP deklarasi dukung Anies-Sandi
PAN tolak PDIP karena Ahok
Ahok wajib cuti lagi saat kampanye putaran kedua Pilgub DKI
Begini tahapan Pilgub DKI 2017 putaran kedua
Putaran kedua, Djarot belum tahu soal kampanye dan keharusan cuti
Djarot diboikot rapat DPRD: Jangan karena pilgub warga jadi korban
Manuver PDIP gaet partai pendukung Jokowi demi Ahok pimpin DKI
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Bagaimana cara PKB memutuskan apakah akan mendukung Anies di Pilgub Jakarta? Ya kita lihat nanti, pendaftaran tgl berapa ya? 27 agustus, kita lihat perkembangannya kayak apa," ujarnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.