Bamsoet Maju Jadi Caketum, Politisi Senior Golkar Sebut Semua Punya Hak
Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan maju jadi Caketum Partai Golkar menantang Airlangga Hartarto. Politikus Senior Partai Golkar, Andi Mattalatta menyebut, semua kader beringin punya hak jadi caketum.
Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan maju jadi Caketum Partai Golkar menantang Airlangga Hartarto. Politikus Senior Partai Golkar, Andi Mattalatta menyebut, semua kader beringin punya hak jadi caketum.
"Semua kader punya hak silakan aja tergantung pemegang suara," kata Andi di Jenggala Center, Jakarta Selatan, Jumat (22/11).
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Golkar akan menyelesaikan penyusunan koalisi untuk Pilgub Banten? Airlangga menyebut partainya masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024."Nanti kita susun," ucap dia.
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
Jelang Munas, Andi menilai positif ada persaingan di tubuh Golkar antara kubu Bamsoet dan Airlangga. Dia bilang, partai beringin memang beda dari parpol lain.
"Bagus. Saya kira parpol yang selama ini sudah muncul calon ketumnya sebelum Munas hanya Golkar. Partai lain ada gak," ucap Andi.
Mantan Menkum HAM ini enggan memprediksi siapakah dari kedua caketum yang berhasil meraih pucuk beringin. Semua tergantung pemilik suara.
"Pemilih suara bergantung. Di Golkar ada demokrasi. Pemilih suaranya adalah DPD DPD," kata dia.
Andi enggan komentar lebih jauh apakah ada skenario aklamasi dari Airlangga. "Yang menentukan aklamasi atau tidaknya itu pemegang suara atau voters," tandas Andi.
Bamsoet Deklarasi Lagi
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Pratai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendeklarasikan diri maju sebagai bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) 3-6 Desember 2019.
"Dengan didasari kecintaan saya terhadap Partai Golkar, dengan mengucapkan bismillah, saya Bambang Soesatyo menyatakan siap menjalankan perintah untuk mengikuti kontestasi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024," kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan.
Bamsoet mengaku tidak bisa membendung keinginan kader yang memintanya untuk tetap maju dalam pemilihan Ketua Umum Partai Golkar. Dia juga mengaku mendapat permintaan untuk tetap maju dari para senior Partai Golkar.
"Mempertimbangkan aspirasi, dukungan dan desakan yang sangat kuat, lebih tepatnya perintah dari organisasi yang telah membesarkan saya seperti Pemuda Pancasila, FKPPI, SOKSI dan aspirasi daerah dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten atau kota, provinsi dan pusat baik yang memiliki hak suara ataupun tidak, baik vertikal dan horizontal rasanya saya tidak cukup kuat untuk menolaknya," ungkapnya.
(mdk/bal)