Bantah hadiri Mukernas, PPP Djan sindir yang hadir butuh piknik
Kubu Djan Faridz menegaskan tidak mengutus siapa pun ke Mukernas tersebut.
PPP kubu Djan Faridz membantah ada anggotanya yang hadir dalam Mukernas PPP di Ancol kemarin. Ketua DPP PPP kubu Djan Faridz, Akhmad Gojali Harahap mengatakan, pihaknya tidak mengutus siapa pun ke Mukernas tersebut.
"Tidak benar DPP hasil Muktamar Jakarta mengirim utusan mendatangi Mukernas Ancol. Ketua Umum DPP PPP Djan Faridz sangat jelas menyatakan bahwa SK Zombie itu adalah produk haram karena melawan putusan Mahkamah Agung No 601 yang terang benderang menolak permohonan kembali ke Muktamar Bandung," kata Gojali, Jumat (26/2).
Dia mengatakan, jika ada pihak yang mengaku sebagai utusan PPP kubunya, dipastikan tak berasal dari pihaknya. Dia menyindir orang yang datang ke Mukernas dan mengaku dari kubunya membutuhkan piknik.
"Kalau ada oknum pengurus datang ke Mukernas itu dipastikan tidak mewakili DPP PPP Muktamar Jakarta. Orang datang ke Ancol kan motifnya macam-macam. Mungkin yang datang ke Mukernas Ancol itu adalah mereka yang lelah berjuang dan perlu piknik sejenak," katanya.
Dia menegaskan, PPP kubu Djan Faridz tetap solid menolak SK Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly. Menurutnya, masa Muktamar Bandung itu telah selesai karenanya Mukernas di Ancol bukan Mukernas PPP.
"Sikap Mbah Moen tersebut semakin meyakinkan kita semua bahwa Mukernas Ancol itu tidak ada kaitan dengan PPP pro ulama. Itu hanya proyek pesanan Laoly saja. Dengan demikian DPP hasil Muktamar Jakarta menolak mukernas abal-abal tersebut berikut hasilnya," katanya.
Bukan hanya itu, dijelaskan Gojali jika Ketua Umum Muktamar Bandung sendiri yakni Suryadharma Ali dengan tegas meminta mukernas dibatalkan. Dia sepakat dengan SDA yang menilai mukernas tersebut berpotensi memperbesar perpecahan di PPP.
"Kenyataannya memang Mukernas Ancol itu mengulangi kesalahan muktamar Surabaya untuk kedua kali. Yaitu ajang mengkudeta SDA sebagai ketua umum yang tercantum di SK," katanya.