Banting setir ke jalur partai politik, Ahok banjir kritikan
"Ya sudah enggak apa-apa balikin saja. Siapa yang minta dibalikin," kata Ahok dengan enteng
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) awalnya gembar gembor akan maju melalui jalur independen. Melalui relawannya Teman Ahok, mereka bekerja keras untuk mengumpulkan satu juta KTP dukungan agar Ahok bisa maju melalui jalur perorangan.
Ahok pun sepakat dan berjanji tak akan mengkhiananti atau meninggalkan Teman Ahok untuk maju dari jalur independen. Apalagi, tegas Ahok kala itu, sudah tidak ada lagi partai politik yang dapat dipercaya. Terlebih adanya mahar-mahar politik jika ingin diusung partai.
Namun, realita yang terjadi saat ini berbeda. Dulu Ahok ngotot bakal maju melalui jalur perseorangan, dan kini Ahok maju melalui jalur partai politik.
Apa yang Ahok janjikan dianggap hanya isapan jempol. Banjir kritikan pun muncul, konsistensi Ahok dipertanyakan.
Keputusan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk maju melalui jalur partai politik membuat banyak pendukungnya kecewa. Mereka menuding Ahok telah ingkar janji, karena sebelumnya selalu gembar gembor maju perseorangan.
Sejak Kamis (28/7) kemarin, kekecewaan itu dituangkan para pendukungnya lewat hashtag 'BalikinKTPGue'. Bahkan, hashtag tersebut langsung menjadi trending topic nomor satu se-Indonesia.
Akun @mz_mien misalnya, dia menuding Basuki telah ingkar janji terhadap janjinya untuk tidak maju melalui jalur partai politik. Tidak sedikit yang menuding mantan Bupati Belitung Timur itu telah berbohong.
"#BalikinKTPGue belum apa-apa @basuki_btp udah ingkar janji, udah ngecewain, gimana nanti? Mana nih suaranya #TemanAhok," keluh @mz_mien.
"Salah satu contoh pemimpin yang berkata tapi dusta #BalikinKTPGue," tulis @z_hermen.
Meski banyak yang mengungkap kekecewaan mereka, ada pula yang ikut mengomentari keputusan Ahok untuk maju melalui jalur partai politik.
Kekecewaan terhadap keputusan Ahok maju lewat jalur partai politik ramai dibicarakan di media sosial. Bahkan, beredar juga meme mempertanyakan nasib 1 juta KTP.
Saat Teman Ahok mengumpulkan KTP kerap dijumpai tulisan 'KTP Gue Buat Ahok. Kini, beredar di lini masa kaos bertulisan 'Jadi KTP Gue Buat Apaan, Hok?'. Meme meme pedas tersebut menghiasi media sosial sejak kemarin.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Prabowo Sunirman salah satunya. Dia menyebutkan masyarakat tengah dipertontonkan sikap dan karakter asli dari Ahok.
"Ahok selama orang yang tidak konsisten dan loyal kepada orang yang mendukungnya dan makin terbukti dengan meninggalkan Teman Ahok setelah Gerindra," katanya saat dihubungi, Jakarta, Kamis (28/7).
Anggota Komisi D ini menambahkan, masyarakat harus lebih hati-hati dalam memilih calon pemimpin. Karena calon pemimpin yang tidak konsisten belum tentu akan menepati janjinya.
"Justru kekhawatiran saya jika nantinya juga akan membohongi rakyat dan saran saya masyarakat harus jeli memilih pimpinannya," tutup Prabowo.
Jauh sebelum keputusan itu diungkap Ahok, Wakil Ketua DPR DKI Jakarta, Abraham Lunggana merupakan salah satu politikus yang tidak percaya Ahok bakal maju secara perseorangan. Ramalan itu pernah disampaikan tepat setahun lebih satu bulan.
Bahkan, Haji Lulung sampai berjanji mengiris kupingnya sendiri jika Ahok sampai maju secara perseorangan.
"Kalau memang sejati, saya akan iris nih kuping kalau mau (Ahok) independen. Bohong itu, retorika, propaganda. Enggak mungkin dia berani," kata Lulung kepada wartawan, Sabtu (25/6) kala itu.
Ahok tidak mau ambil pusing adanya gerakan kekecewaan pendukungnya seiring keputusannya maju Pilgub DKI dengan kendaraan partai politik. Ahok tak menggubris gerakan kekecewaan yang tercurah dalam hastag 'BalikinKTPGue' yang jadi trending topic di media sosial Twitter.
Dengan entengnya, Ahok mempersilakan pendukungnya menarik kembali dukungan KTP yang pernah diserahkan ke Teman Ahok. Ahok tak masalah karena dia telah memantapkan diri maju Pilkada DKI 2017 melalui jalur partai.
"Ya sudah enggak apa-apa balikin saja. Siapa yang minta dibalikin," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (28/7).
Perlu diketahui, di depan tiga partai yaitu NasDem, Hanura dan Golkar serta Teman Ahok, Ahok memutuskan untuk menggunakan jalur partai politik. Artinya ketiga partai yang mendukung ini akan menjadi pengusung Ahok di Pilgub DKI.
Secara otomatis, satu juta fotokopi KTP yang sudah dikumpulkan oleh Teman Ahok selama kurang lebih 4 bulan (formasi Ahok-Heru pada kertas dukungan) ini tidak jadi digunakan. Sebab Ahok tidak lagi menggunakan jalur perseorangan.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Bagaimana suasana keluarga Ahok dalam pemotretan Natal 2023? Dalam pemotretan Natal, keluarga Ahok tak hanya terlihat kompak dan serasi, namun juga penuh dengan keceriaan. Ahok, bersama istri dan anak-anaknya, terlihat begitu bahagia, menunjukkan kehangatan dan kebersamaan yang begitu erat. Setiap potret memperlihatkan keintiman dan kebahagiaan, tak hanya antara Ahok dan Puput, namun juga dengan kedua anaknya serta sang ibunda yang tak pernah absen dari pemotretan.
-
Bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung? Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris buatan Mpu Gandring.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
-
Kenapa Ahok merasa prihatin dengan nasib generasi muda? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
Baca juga:
Jika kalah, Ahok sesumbar bakal dicari perusahaan karena rajin
Hanura segera bentuk tim pemenangan Ahok di Pilgub DKI
Ahok akui Teman Ahok bikin parpol lirik dirinya
Ahok ogah jadi kader dan ikut penjaringan demi tiket dukungan PDIP
Ahok sudah lapor maju lewat parpol, ini respons Megawati
Gerindra sebut yang bisa saingi Ahok cuma Sandiaga Uno
Satu mobil dengan Megawati dan Jokowi, begini cerita Ahok