Begini jawaban Hanura dituding PDIP tak maksimal buat Ahok-Djarot
Partai Hanura membantah ada anggapan tidak maksimal buat memenangkan pasangan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di putaran pertama Pilkada DKI. Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh mesin partai dari tingkat pusat hingga daerah demi pemenangan Ahok-Djarot.
Partai Hanura membantah ada anggapan tidak maksimal buat memenangkan pasangan Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat di putaran pertama Pilkada DKI. Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan pihaknya telah mengerahkan seluruh mesin partai dari tingkat pusat hingga daerah demi pemenangan Ahok-Djarot.
"Partai pendukung itu semua maksimal menggunakan seluruh kekuatannya. Semua solid," kata Dadang saat dihubungi merdeka.com, Senin (20/2).
Dadang menegaskan dukungan penuh kepada Ahok-Djarot telah dibuktikan sejak awal deklarasi. Bahkan Hanura tegas mencopot pengurus DPD DKI Jakarta tidak mengikuti keputusan partai mendukung Ahok-Djarot.
"Dan semua tahu ketika Hanura menyatakan pertama kali dukungannya, dan ada satu dua pengurus DKI yang tidak mendukung. Waktu DPP bertindak tegas dengan melakukan pemberhentian atau mereka diminta mengundurkan diri. Tapi itu kan tidak banyak, satu dua orang saja," tegasnya.
Saat ini, kata dia, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) telah meminta kepada seluruh kader untuk bekerja lebih keras memenangkan Ahok-Djarot di putaran kedua. "Tidak ada surut langkah, kita tentunya akan tetap komitmen terhadap usungan. Demikian juga perintah dari Ketum kami, Pak OSO tidak ada yang berubah, tetap kita dukung Ahok-Djarot," pungkasnya.
Politikus PDIP Trimedya Panjaitan menilai partai pengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat tidak bekerja maksimal untuk memenangkan Pilgub DKI. Menurutnya, strategi Partai NasDem, Partai Hanura dan Partai Golkar untuk memenangkan Ahok-Djarot belum maksimal.
"Kami melihatnya seperti itu, kalau kita berpegangan pada Pileg kita lihat 49 persen PDIP, Golkar dan NasDem. Mungkin strateginya, kalau PDI Perjuangan kan jelas kerja-kerja ke bawahnya," kata Trimedya usai menghadiri diskusi bertajuk 'Spesial Pilkada' di Jakarta, Sabtu (18/2).
Trimedya mengatakan PDIP sangat berharap besar para partai pengusung Ahok-Djarot bisa bekerja lebih maksimal memenangkan putaran dua Pilgub nanti. Dia optimis, bila partai-partai berusaha keras Ahok-Djarot bakal memperoleh suara terbanyak di putaran dua nanti.
"Kita harapkan Kepada Golkar ini, walaupun di akhir-akhir dia akhirnya kencang. Nah, partai lain juga kita harapkan sama upayanya, kerja kerasnya. Kalau itu terjadi kita optimis menang di putaran kedua," ujarnya.