Bela Ma'ruf, Ruhut Sebut Ucapan Budeg & Buta untuk yang Nyinyir Dikerjakan Jokowi
Ruhut menilai ucapan itu hanya sebatas ungkapan untuk menyebut pihak-pihak yang suka menghasut dan mengkritisi pemerintah atau presiden Jokowi. Untuk itu, dia meminta agar pelapor dan lawan politik tidak sensi.
Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dilaporkan ke Bawaslu terkait pernyataan 'budek-buta'. Pernyataan yang ditujukan bagi mereka yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tersebut diduga melanggar UU Pemilu.
Pelapor Bonny Syahrizal yang mengaku sebagai bagian dari Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), menyebut pernyataan Ma'ruf Amin itu melanggar UU Pemilu Pasal 280 juncto 521 ayat 1, butir c, d, dan e, juncto Pasal 521 dan terancam hukuman 24 bulan.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ruhut Sitompul mengatakan, apa yang disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu bukan bermaksud mendiskreditkan siapa pun.
Ruhut menilai ucapan itu hanya sebatas ungkapan untuk menyebut pihak-pihak yang suka menghasut dan mengkritisi pemerintah atau presiden Jokowi. Untuk itu, dia meminta agar pelapor dan lawan politik tidak sensi.
"Jangan Sensi dong, maksud saya sensi itu sensitif. Tolong lihat apa yang disampaikan oleh Ma'ruf Amin, beliau seorang profesor, doktor bidang ekonomi syariah. Tidak ada maksud beliau mengatakan buta dan budek untuk mendiskreditkan siapa pun," ujar Ruhut di Solo, Jumat (16/11).
Menurut Ruhut, apa yang disampaikan Ma'ruf Amin sebatas untuk ungkapan kepada pihak-pihak tertentu yang selama ini mengkritisi Presiden Jokowi. Apalagi, selama ini banyak pihak yang nyinyir, menghasut dan bahkan mempertanyakan kinerja Presiden Jokowi dalam empat tahun terakhir.
"Ungkapan itu untuk mereka yang suka menghasut, nyinyir, ngebacot. Mereka tidak melihat apa yang dikerjakan Jokowi selama ini. Infrastruktur diperbaiki, prestasi beliau sangat baik," tandasnya.
Ruhut menilai, ada masyarakat yang kurang paham dengan pernyataan Ma'ruf Amin. Untuk itu, dia meminta semua pihak agar memahami pernyataan yang disampaikan Ma'ruf Amin.
Baca juga:
Timses Jokowi nilai RI bisa dimusuhi ASEAN jika setop impor
FX Rudy Sebut Poster Jokowi Bermahkota Pelecehan Terhadap Kepala Negara
'Genderuwo Paling Berbahaya Jika Sudah Menyatu dengan Kekuasaan'
Menantu Jokowi Hadiri Maulid Nabi di Rumah Ma'ruf Amin
Novel Baswedan: Semoga Presiden Tergerak Hatinya Untuk Membentuk TGPF
PDIP Demak Buru Pemuda Jepara, Penyebar Stiker 'Raja Jokowi' di Angkot
Sampai Akhir 2018, Ma'ruf Amin Fokus Daerah kekalahan Jokowi di 2014