Benarkah tak ada yang bisa kalahkan Ahok di pilgub DKI?
Popularitas Ahok masih jauh di atas calon pesaingnya di Pilgub DKI.
Jelang Pilgub DKI Jakarta 2017, aura panas kian hari kian terasa di ibukota. Dari nama-nama yang belakangan ini sering disebutkan, elektabilitas calon incumbent Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terlihat masih diunggulkan untuk kembali memimpin.
Sejumlah nama mulai bermunculan menjadi penantang Ahok di Pilgub tahun depan. Mulai dari Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, pengusaha Sandiaga Uno hingga musisi Ahmad Dhani (diusung PKB) disebut akan menjadi penantang Ahok.
Yusril misalnya, pengacara kondang ini yakin dapat mengumpulkan sejuta KTP dalam tempo tiga bulan untuk mengalahkan dukungan atas Ahok. Tak saja bermain opini, Yusril juga sudah dilirik beberapa parpol untuk mengusungnya.
Sebagaimana Yusril, Ahmad Dhani pun terlihat serupa. Bos Republik Cinta Management ini bahkan beberapa kali berusaha mencuri hati warga DKI dengan mendatangi Kawasan Kalijodo yang digusur Ahok untuk kembali dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sementara Sandiaga Uno terus bergerilya ke sejumlah wilayah DKI untuk mendapatkan simpati warga. Mendatangi sejumlah acara demi meningkatkan elektabilitas.
Di atas kertas, pencapaian Ahok sebagai Gubernur DKI memang menarik perhatian warga Jakarta. Popularitas Ahok belum ada yang menandingi. Apalagi, Teman Ahok mengaku sudah mengumpulkan KTP dukungan hingga 700 ribu lebih.
Benarkah tak ada lawan yang bisa kalahkan Ahok?
Menurut pengamat politik Boni Hargens, kinerja Ahok adalah salah satu tolak ukur bisa terpilih kembali nantinya. Kepercayaan masyarakat yang begitu besar kepada Ahok selama ini justru akan mengalahkan popularitas dari calon lawannya.
"Saya belum melihat ada calon lain yang bisa menyaingi Ahok di 2017. Aspek kinerjanya sudah terbukti. Karena kinerja yang menjamin elektabilitas. Kinerja lebih penting dari popularitas," kata Boni ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (1/3).
Boni membandingkan, Ahok dan Ridwan Kamil sebagai contoh. Jika diukur dari luas wilayah pemerintah dan segala tingkat pencapian, Ahok jauh lebih unggul ketimbang Ridwan. Untuk mengalahkan Ahok, kata, Boni pembandingnya adalah Ridwan harus terlebih dahulu menjadi gubernur Jawa Barat.
"Ridwan memang bagus dan populer tapi rekam jejaknya di Jakarta belum ada. Ridwan Kamil masih butuh pembuktian di Jabar. Maka lebih cocok Ridwan Kamil maju di Jabar I baru ke DKI I," jelas Boni.
Sementara itu, lanjut Boni, peluang Yusril dan Ahmad Dhani sangat kecil. Tak perlu menggunakan tolak pembanding, keikutsertaan keduanya dinilai Boni hanya sebagai strategi untuk redamkan Ahok sedini mungkin namun belum cukup waktu untuk mampu mengalahkannya.
"Saat ini belum ada yang kalahkan Ahok. Yusril dan Ahmad Dhani cs hanya catatan kaki," tukas dia.
Tentu, ditambahkan Boni, segala sesuatu bisa saja terjadi, Yusril, Ahmad Dhani atau siapapun saja bisa mengalahkan Ahok. Penting bagi Ahok adalah adanya parpol pengusung.
"Ada catatan untuk Ahok. Meski populer dan kinerja bagus, Ahok tetap butuh parpol karena pertarungan politik di Jakarta yang rumit dan keras," tandas Boni.
Baca juga:
Serius lawan Ahok, Yusril temui SBY di Cikeas bahas Pilgub DKI
Fadli Zon ingin Jakarta dipimpin orang yang santun & tidak kasar
Bang Yos bicara Pilgub DKI 2017 dan Ridwan Kamil
NasDem rayu parpol lain buat dukung Ahok di Pilgub DKI 2017
Bila gagal gaet Djarot, Ahok incar PNS jadi wagub
NasDem: Sekelas Ridwan Kamil bagusnya tetap di Bandung
Ahok optimis maju Pilgub DKI pakai jalur independen
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.