Berkaca di Pilpres 2009, JK Nilai Peluang Gerindra Gabung Koalisi Jokowi Terbuka
Menurut JK, peluang itu terbuka karena PDIP dan Gerindra pernah berkoalisi pada Pilpres 2009 lalu.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai tidak menutup kemungkinan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurutnya peluang itu terbuka karena PDIP dan Gerindra pernah berkoalisi pada Pilpres 2009 lalu.
Saat itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berduet dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju menjadi calon Presiden dan Wakil Presiden.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Mengapa Prabowo dan SBY ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
"Bahwa itu berkoalisi, bukannya tak mungkin. Sudah pernah," kata JK di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (30/7).
Namun, menurut JK, segala keputusan soal masuknya Gerindra ke koalisi pemerintah harus dibahas Jokowi bersama partai-partai pendukungnya.
"Karena kalau mau kawin kan harus ada persetujuan yang kawin dan keluarga dekat. Anggaplah partai itu keluarga dekat. Kalau keluarga tak setuju, ya susah juga kawin," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, Jokowi menegaskan, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) semakin solid. Meskipun dalam beberapa hari terakhir, koalisi Jokowi dikabarkan retak karena sejumlah peristiwa politik, salah satunya perebutan kursi ketua MPR. Ditambah lagi, rencana penambahan koalisi yang menjadi pro dan kontra di tubuh koalisi Jokowi-Ma'ruf.
Jokowi menegaskan, terkait penambahan koalisi belum ada pembicaraan. Baru hari ini, koalisi berkumpul setelah menang Pemilu 2019.
"Sampai saat ini kita belum bicara mengenai penambahan koalisi, kita partai-partai pendukung belum pernah berkumpul bicara mengenai koalisi atau penambahan koalisi, wong namanya belum dibahas jadi saya tidak bisa menyampaikan apa-apa," kata Jokowi.
Baca juga:
PKB Nilai Partai Koalisi Jokowi Layak Dapat Jatah Menteri Meski Tak Lolos Parlemen
PKS: Jokowi Sewajarnya Musyawarah dengan Ma'ruf Soal Penyusunan Kabinet
Belum Setor Nama Calon Menteri, PKB Tunggu Permintaan dari Jokowi
Hidayat Nur Wahid Prediksi Majelis Syuro Putuskan PKS Tetap jadi Oposisi
3 Pengusaha Ini Beri Sinyal Tak Tertarik Jadi Menteri Jokowi