Berkaca Pilkada DKI, Ridwan Kamil tak ingin jemawa selalu tertinggi di survei
Dia mencontohkan yang dialami oleh Ahok saat Pilkada DKI.
Lembaga survei Indo Barometer merilis hasil survei Pilgub Jawa Barat terbaru. Dalam survei yang dilakukan pada 11-15 Oktober lalu, nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih menempati posisi tingkat elektabilitas tertinggi dibanding bakal calon lainnya.
Ridwan Kamil mengatakan survei memang menjadi salah satu penilaian dan indikator. Namun, survei bukan jaminan kemenangan seperti halnya yang terjadi pada Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Di mana salah satu calonnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selalu unggul dalam survei namun kalah dalam pemilihan.
"Survei itu salah satu indikator, kita mempercayai survei. Tapi survei bukan jaminan. Ada yang suhunya tinggi tapi pas Pilkada kalah. Itu bukan karena surveinya salah, tetapi calonnya dalam perjalanan menuju Pilkada ada masalah. Contohnya seperti di Jakarta, Ahok," ujar pria yang akrab disapa Emil seusai acara peletakan batu pertama pembangunan Taman Asia Afrika di Jalan Ibrahim Adjie, Jumat (3/11).
Emil mengatakan dirinya tidak ingin terbuai dengan hasil survei yang selalu menempatkan dirinya di posisi teratas. Ia pun ingin menjaga agar tidak ada masalah di kemudian hari yang berujung kekalahan pada saat pemilihan seperti yang terjadi pada Ahok.
"Saya bilang tadi kenapa, Ahok nya sudah masalah. Doakan saja saya tidak banyak masalah. Kalau tidak ada masalah, tentu saya bisa menjaga ritme ini," katanya.
Emil menuturkan meski hasil survei tinggi, ia harus menjaga elektabilitas dengan bersosialisasi kepada masyarakat Jawa Barat. Setelah resmi cuti dan berkampanye ia mengaku akan gencar bersosialisasi. Saat ini, ia berusaha menyeimbangkan antara sosialisasi dan tanggungjawabnya sebagai wali kota.
Sementara itu, disinggung soal wakil, Emil mengaku akan terus berkomunikasi dengan partai koalisi yang telah menyatakan dukungannya. Karena sosok yang akan menjadi pasangannya juga berpengaruh terhadap hasil pemilihan nantinya.
"Kemungkinan SK Golkar akan menuliskan Daniel sebagai wakil Gubernur Jabar. Saya akan berkomunikasi dengan koalisi untuk saling bermusyawarah," ujarnya.