Bertemu Ical, Dedi Mulyadi mengaku bahas elektabilitas Golkar yang menurun
Dedi menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai mahar politik yang menimpanya beberapa waktu lalu itu dalam pertemuan itu.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambangi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Lantai 46, Jumat (29/9). Dalam Pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, Dedi mengaku membahas soal elektabilitas Partai Golkar di tingkat nasional yang turun.
"Ada dua kondisi, Pertama secara nasional mengalami penurunan, yang kedua di Jabar mengalami kenaikan. Sehingga harapan kami kepada Ketua Dewan Pembina adalah yang mengalami kenaikan agar tetap dipertahankan, yang mengalami penurunan dicari cara bagaimana Golkar kembali mengalami elektabilitas yang baik," kata Dedi di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Jumat (29/9).
Dedi menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai mahar politik yang menimpanya beberapa waktu lalu itu dalam pertemuan itu. Namun dia tidak menampik bahwa masalah mahar politik itu sudah disampaikan sebelum adanya pertemuan ini.
"Barusan kami tidak ditanya itu (soal mahar politik). Tapi kami sudah menyampaikanlah ke Dewan Pakar. Itu yang dapat sampaikan," ujarnya.
"Sebelum surat bodong (surat dukungan ke Ridwan Kamil) kita sudah menyampaikan ke DPP (ada mahar politik). Pak Sekretaris saya sudah menyampaikan ke Pak Sekjen. Barangkali dianggap gurauan. Atau tidak dipercaya ucapan itu," tuturnya.
Bupati Purwakarta ini juga mengungkapkan bahwa orang yang meminta mahar politik padanya itu mengaku memiliki hubungan yang dekat dengan DPP Partai Golkar. Dedi juga pernah bertemu sebanyak beberapa kali.
"Mengaku dekat dengan DPP. Telepon dan pernah ketemu beberapa kali," ucapnya.
Untuk diketahui, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi mengaku, pernah diminta duit mahar Rp 10 miliar agar rekomendasi pencalonan sebagai bakal calon Gubernur Jabar 2018 dikeluarkan DPP Partai Golkar. Dedi tidak menyebutkan pihak yang dimaksud tersebut.
"Dengan tegas dia katakan kalau anda tidak kasih Rp 10 miliar jangan menyesal anda tidak dapatkan apa-apa. Saya katakan tidak apa-apa, besok saya tidak jadi apa-apa juga enggak apa-apa," kata Dedi saat berorasi di hadapan ratusan kader Partai Golkar Jabar, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Bupati Purwakarta itu menolak transaksional tersebut. Menurutnya seluruh mekanisme Partai Golkar sudah ditempuh. Dengan apa yang sudah diberikan pada Golkar, Dedi pun tinggal menunggu instruksi saja, karena sebelumnya namanya disebut sebagai calon kuat.
"Ada 70 partai yang diusung KPU RI, 33 telah aktif mengikuti pertemuan-pertemuan dalam rangka memasukkan data parpol, surat-surat penting dan lain lain," tutup Agus.
Baca juga:
Rapat pergantian Setnov ditunda karena Ical nobar film G30S PKI
Dedi Mulyadi ogah tanggapi desakan mundur Setya Novanto
Akui ada mahar politik, Yorrys desak 'pemalak' Rp 10 M ke Dedi Mulyadi dibuka
Kesabaran Dedi Mulyadi 'digantung' Golkar di Pilgub Jabar
Komunikasi dengan Golkar, Ridwan Kamil sebut tak ada 'mahar-maharan'
Dijagokan di Pilgub Jateng, Budi Waseso janji mengabdi di Polri sampai selesai
-
Apa yang didiskusikan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar di pertemuan tersebut? Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat.
-
Kapan pertemuan Dedi Mulyadi dengan pengurus Golkar berlangsung? Hal tersebut dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, yakni Singgih Januratmoko dan sejumlah petinggi Golkar Jabar di Kota Bandung pada Jumat (2/8) malam.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa yang diminta oleh Partai Golkar kepada Bahlil? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).