Dedi Mulyadi Umumkan Menang Pilkada Jabar: Quick Count dan Real Count Tak Pernah Jauh Berbeda
Dedi Mulyadi ingin segera bekerja dan melaksanakan janji politik yang disampaikan dalam visi misi.
Dedi Mulyadi mengklaim sudah memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Barat 2024. Ia mengaku ingin segera bekerja dan melaksanakan janji politik yang disampaikan dalam visi misi.
Menurut dia, meskipun proses penghitungan belum selesai, namun jika ditinjau dari hasil hitung cepat yang sudah dirilis, perolehan elektoralnya sudah mencapai 50 persen meninggalkan pasangan calon lain.
“Berdasarkan aspek ilmiah, manakala hasil quick count itu sudah di atas 70 persen dan stabil tidak mengalami perubahan, maka biasanya hasil real count tidak pernah jauh berbeda, selisihnya di kisaran margin error 2 atau 3 persen atau maksimal 4 persen,” ucap dia di rumah pemenangan di Kabupaten Subang, Rabu (27/11).
Dedi menyebut dirinya dan Erwan Setiawan sudah meraih suara 61 persen lebih, dengan data masuk sudah 78 persen.
"Artinya bahwa sudah faktanya seperti itu dan nantikan penetapannya oleh KPU dan kami sudah menganggap bahwa pasangan nomor 4 sudah menjadi pemenang," ujar Dedi.
Ia berharap hasil ini bisa diterima oleh semua pihak, termasuk seluruh Masyarakat Jawa Barat. Ia menjanjikan semua program dan janji politik yang disemapaikan saat kampanye akan segera direalisasikan.
Politisi Partai Gerindra ini memastikan jalan rusak akan diperbaiki, irigasinya rusak dibenahi atau membangun irigasi baru. Masyarakat miskin yang rumahnya rusak bisa diperbaiki atau dibuatkan rumah baru.
Masyarakat yang sulit mendapat akses pendidikan, akses kesehatan, Dedi menjanjikan akan memberikan kemudahan.
"Banyak problem termasuk masalah pengangguran, masalah industri yang harus ke depan menjadi bahan perhatian," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu upaya pemenangan, mulai dari partai politik pengusung hingga pendukung. Dia juga berterima kasih pada tiga pasangan calon lainnya yang telah menjaga iklim demokrasi di Jawa Barat secara paripurna.
"Kita sudah melewati masa kampanye dengan baik, kita bisa melewati debat dengan baik dan akhirnya kan yang menangnya harus satu pasang. Kami ditakdirkan oleh Allah SWT untuk memenangkan Pemilihan Gubernur ini," pungkasnya.
Prediksi Perolehan Suara Meleset
Dedi sempat menargetkan raihan suaranya di Pilkada Jawa Barat sebesar 80 persen. Hanya saja, sejauh ini, berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) angka elektoralnya di kisaran 60 persen.
Mantan Bupati Purwakarta ini menilai raihan 60 persen suara berdasarkan hasil hitung cepat patut disyukuri meski jauh dari harapan.
“Ini kan patut disyukuri. Kita syukur lah angka berapa pun yang kita raih bahwa ini adalah pilihan terbaik masyarakat Jawa Barat. Ya meraih angka 60 lebih di Jawa Barat bukan persoalan mudah karena semenjak pemilu langsung dilaksanakan di Jawa Barat, incumbent pun belum pernah ada yang meraih angka ini,” ujar Dedi.
Menurut dia, raihan suaranya di Pilkada Jawa Barat menjadi bukti bahwa berkomunikasi atau mendapatkan dukungan dari masyarakat tidak bisa terjadi dalam waktu singkat. Ia juga mengklaim bahwa kontestasi politik tidak mesti berbiaya mahal.
Kuncinya, selama bertahun-tahun lalu ia aktif berinteraksi dengan masyarakat dan mendokumentasikannya melalui kanal media sosial.
“Tapi kan saya tidak boleh jumawa lah. Secara kebetulan masyarakat Jawa Barat sering berkomunikasi dengan saya dalam setiap hari. Pendidikan politiknya adalah kampanye itu jangan musiman. Kampanye itu dalam setiap hari. Artinya, berbuat kebaikan kepada sesama warga itu jangan hanya menjelang pemilu,” terang dia.
“Dan kalau saya ngomong mungkin boleh lah saya berkata ini adalah pemilu yang paling murah biayanya misalnya. Kenapa? Karena publik itu tumbuh secara spontan. Itu kan bisa dilihat di media sosial. Warga yang melakukan pembelaan terhadap saya dalam setiap waktu memberikan supporting hampir tidak ada yang berbaju partai,” Dedi melanjutkan.
Dedi memastikan dukungan dari masyarakat lahir secara spontan dan tidak diorganisir. Lagi-lagi, hal tersebut tidak terlepas dari aktivitasnya yang didokumentasikan di media sosial. Interaksi antara dirinya dan Masyarakat bisa langsung dilihat dari kolom komentar.
“Karena abadnya hari ini sudah abad media sosial terutama TikTok. Jadi orang bisa langsung berkomentar terhadap sebuah peristiwa. Ini fenomena loh, ini fenomena. Dan ini adalah harapan baru bagi kita bahwa warga Jawa Barat itu adalah warga yang rasional, warga yang memiliki pikiran dan hati yang kokoh, dan yang paling utama dan ini paling penting adalah warga humanis dan warga toleran,” jelas Dedi.
Hasil Hitung Cepat Lembaga Survei
Quick count atau hitung cepat Pilkada Jawa Barat (Jabar) versi lembaga survei Indikator menunjukkan perolehan suara Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina sebesar 9,86 persen.
Kemudian Jeje Wiradinata-Ronald Surapradja 9,19 persen. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 19,94 persen. Sedangkan Dedi Mulyadi-Erwin Setiawan sebesar 61,01 persen.
Dikutip merdeka.com, Rabu (27/11), hingga pukul 17.01 WIB, data yang masuk sudah 95 persen.