Rekapitulasi Sementara Pilkada Jabar, Dedi Mulyadi Unggul di 9 Daerah, Termasuk di Kandang PKS dan PDIP
Sampai hari ini, sudah 27 kabupaten/kota merampungkan penghitungan suara.
Proses rekapitulasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat masih terus berproses. Sampai hari ini, sudah 27 kabupaten/kota merampungkan penghitungan suara.
Hasil sementara, pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul di sembilan kabupaten/kota dari tiga paslon lainnya. Sembilan daerah itu yakni Kabupaten Pangandaran, Sumedang, Purwakarta, Subang, Kota Banjar, Cirebon, Depok, Tasikmalaya dan Bogor.
Perolehan suara Dedi unggul di wilayah basis lawan. Contonya, di Kota Depok, raihan suaranya mencapai 439.110. Wilayah ini sebelumnya dikenal sebagai basis PKS. Pasangan calon yang diusung PKS, yakni Syaikhu-Ilham berada di angka 241.900.
Dedi-Erwan juga unggul di Kota Cirebon yang merupakan basis suara PDI Perjuangan. Keduanya memperoleh 91.501 suara. Sedangkan pasangan calon yang diusung oleh PDIP, Jeje-Ronal meraup 11.915 suara. Syaikhu-Ilham di sana memperoleh 41.101.
Di daerah Banjar Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina meraup 9.020 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 6.658 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 20.110 suara dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 70.782 suara.
Di Kota Tasikmalaya, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina mendapatkan 55.095 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 18.511 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 76.920 suara dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 251.125 suara.
Di Sumedang, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina memperoleh 50.319 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 48.923 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 72.990 suara dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 468.011 suara.
Sedangkan di Kota Bogor, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina memperoleh 35.888 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 37.145 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 147.155 suara. Dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 278.039 suara.
Lalu, di Kabupaten Subang, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina mendapatkan 51.921 suara, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 86.582 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 56.096 suara dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul dengan 612.767 suara.
Terakhir, di Kabupaten Purwakarta, raihan suara Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina mencapai 27.200, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja 25.419 suara, Ahmad Syakhu-Ilham Habibie 81.510 suara dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 384.923 suara.
Meski demikian, hasil ini baru sebatas rekapitulasi surat suara dari hasil setelah pleno kabupaten dan kota. Sementara, untuk rekapitulasi tingkat provinsi masih belum dilakukan karena menunggu penyelesaian tingkat daerah.
"Rekapitulasi suara suara tingkat provinsi itu menunggu semua dari daerah rampung," ujar Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni.
Partisipasi Pemilih Menurun, Warga Banyak Golput
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengungkap tingkat partisipasi pemilih saat Pilkada Serentak berada di angka 68,06 persen. Jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan dengan pelaksanaan kontestasi politik lima tahun sebelumnya.
Diketahui, total daftar pemilih tetap (DPT) di Jawa Barat sebanya 35 juta jiwa. Dengan demikian, 68 persen dari jumlah DPT tersebut, Masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya ada di kisaran 22 juta jiwa.
Ditinjau dari tingkat partisipasi di daerah, Kabupaten Pangandaran berada di angka 78,42 persen disusul, Kota Tasikmalaya 76,91 persen, Kabupaten Majalengka dengan 76,44 persen, Kabupaten Sumedang 74,27 persen dan Kabupaten Purwakarta dengan 74,01 persen.
Daerah dengan tingkat partisipasi terendah didapuk oleh Kabupaten Bekasi yang hanya mencatatkan 55,05 persen.
"Tingkat partisipasi rata-rata di Jawa Barat mencapai 68,06 persen,” Ketua Divisi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia.
Hedi mengatakan hitungan pasti partisipasi masyarakat dalam Pilgub Jabar akan ditentukan setelah rekapitulasi hasil berdasarkan rapat pleno yang nantinya akan digelar.
"Kita tunggu aja hasil rekap di provinsi dan cara penghitungan terbarunya. Karena dikhawatirkan berbeda rumus penghitungannya," katanya.
Sementara itu, tingkat partisipasi pemilih di Pilwalkot Bandung mencapai 64,78 persen, atau menurun 10 persen dibandingkan pada penyelenggaraan sebelumnya. Ketua KPU Kota Bandung Khoirul Anam menilai ada beberapa hal yang mempengaruhi Tingkat partisipasi tersebut.
"Kami akan coba melakukan evaluasi apa saja yang jadi penyebabnya. Karena kegiatan sosialisasi dibantu pemerintah daerah dan organisasi masyarakat pun sering dilakukan hingga lebih dari 250 kali," kata dia.
Salah satu yang menjadi penyumbang besar penurunan pemilih adalah masyarakat yang memutuskan Golput. Namun, jika ditinjau kategori pemilih yang mana, ia mengaku harus melakukan pembahasan lebih lanjut dan komprehensif.
Selain itu, evaluasi pun harus dilakukan secara menyeluruh oleh KPU RI. Tujuannya, agar penyebab utama bisa diketahui secara pasti. Bila perlu, format penyelenggaraan Pilkada bisa berubah.
"Maka dari itu memang perlu ada kebijakan-kebijakan baru dari KPU RI sebetulnya untuk memang bagaimana memformat pelaksanaan pilkada," kata Khoirul.