Survei Indikator Politik Indonesia

Survei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.

Survei dilakukan dari tanggal 7-13 November. Melibatkan lebih kurang 3.500 respondens

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.

Pasangan Jefirstson R. Riwu Kore – Lusia Adinda Dua Nurak memimpin dengan angka 35,5%.

Kejaksaan Agung menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik dengan persentase 69%. Disusul Polri 67%, pengadilan 66%, MK 64%, dan KPK 61%.

Kedua bakal calob gubernur tersebut memiliki basis dukungan masing-masing.

Anies Baswedan 41,7 persen. Disusul oleh Ahok 27,0 persen dan di posisi ketiga Ridwan Kamil 15,4 persen.

Sohibul belum cukup berkontribusi lantaran suaranya dengan Anies saling tumpang tindih.

Ahok juga mengalami penambahan suara. Dari 32 persen menjadi 42 persen.

Kaesang meraih dukungan tertinggi dengan 17,7% pada simulasi semiterbuka 20 nama

Survei memotret penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi, politik, keamanan hingga penegakan hukum nasional.

Survei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.

PDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.

Survei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling

Namun dalam survei calon presiden, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 51,8 persen.

Survei ini dilakukan 28 Januari sampai 4 Februari 2024 dengan metode multistage random sampling.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.

Lembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.

Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.