Survei Terbaru Indikator Politik untuk Pilkada Jateng: Andika-Hendi 43,46%, Luthi-Yasin 47,19%
Survei dilakukan dari tanggal 7-13 November. Melibatkan lebih kurang 3.500 respondens
Indikator Politik kembali mempublikasi hasil survei terbaru mereka terkait Pilkada Jateng. Seperti diketahui, masa kampanye akan berakhir pada 23 November nanti, kemudian dilanjutkan pencoblosan 27 November.
Survei dilakukan dari tanggal 7-13 November. Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut dua, Luthfi-Yasin masih mengungguli paslon nomor urut satu Andika-Hendi.
"Elektabilitas dua paslon berdasarkan simulasi surat suara yakni Andika-Hendi 43,46 persen dan Luthfi-Taj Yasin 47,19 persen. Tidak tahu 9,35 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparan via daring, Minggu (17/11).
"Kalau kita melihat hasil tersebut, tidak ada satu pun calon di data kita sampai persen," ujar Burhanuddin menambahkan.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling. Survei melibatkan 3.500 respondens sebagai sampel, yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Di mana responden diwawancarai dengan tatap muka. Adapun margin of error survei adalah sekitar lebih kurang 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Perolehan elektabilitas dua paslon itu relatif stagnan jika dibandingkan survei sebelumnya di bulan Oktober. Saat itu, elektabilitas Andika-Hendi 44,0 persen, sementara Luthfi-Yasin 48,2 persen. Ada sedikit penurunan jika dibandingkan elektabilitas bulan ini.
Sementara jika simulasi survei dengan bertanya langsung maka nama Luthfi yang berada di top of mind para respondens.
Adapun rinciannyanya, 32,74 persen menyebut nama Luthfi; 31,57 persen menyebut nama Andika; 2,42 persen menyebut nama Taj Yasin; 0,94 menyebut nama Hendi; 0,80 persen nama lainnya, dan 31,53 persen tidak tahu.
Burhanuddin menjelaskan alasan lembaganya rutin melakukan survei untuk Pilkada Jateng. Salah satu alasannya, karena pertarungan antara KIM plus dan PDIP bisa dilihat dengan terang benderang di Jateng.
"Kenapa kita cukup intensif melakukan survei di Jateng, karena di Jateng pertarungan pilkada rasa pilpres. Karena Mega turun gunung sosialisasikan Andika. Jokowi juga kampanyekan Luthfi, selain itu karena selisih dua paslon di survei tipis," ujarnya.