Bocoran Parpol yang Akan Dilirik Ridwan Kamil
Ridwan menuturkan, saat ini dirinya baru mempunyai satu syarat yaitu elektabilitas dan kesukaan. Sementara uang atau logistik dan partai politik diakui Ridwan belum dipunyainya.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berencana akan bergabung dengan partai politik di tahun 2022 mendatang. Saat ini Ridwan Kamil sedang menimang-nimang akan bergabung dengan partai mana.
"Saya sudah putuskan tahun depan akan masuk parpol. Warna yang mana apakah warna taplak ini (kuning), warna baju satpam (biru) atau hijab merah, saya belum tahu," kata pria akrab disapa Emil di Fisipol UGM, Kamis (2/12).
-
Kapan Pemilu 2024? Sederet petahana calon legislatif (caleg) yang sempat menimbulkan kontroversi di DPR terancam tak lolos parlemen pada Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang diprediksi akan maju dalam Pilkada Jabar 2024 selain Ridwan Kamil? Sejumlah nama muncul digadang-gadang sebagai kandidat Pilkada Jabar. Baik diusung partai maupun individu. Salah satu kandidat yang dinilai potensial berlaga di Pilkada Jabar adalah Ridwan Kamil. Kader Golkar itu dinilai cukup menguasai Jabar dengan bekal popularitas yang dimilikinya. Pernah menjabat wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
-
Bagaimana Pemilu 2024 diatur? Pelaksanaan Pemilu ini diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024. Regulasi ini diteken KPU RI Hasyim Asyari di Jakarta, 9 Juni 2022.
-
Mengapa Pemilu 2024 penting? Pemilu memegang peranan penting dalam sistem demokrasi sebagai alat untuk mengekspresikan kehendak rakyat, memilih pemimpin yang dianggap mampu mewakili dan melayani kepentingan rakyat, menciptakan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyat, serta memperkuat sistem demokrasi.
-
Kenapa Panwaslu Pilkada 2024 penting? Dengan adanya Panwaslu, diharapkan setiap potensi kecurangan atau pelanggaran dapat dideteksi dan ditindaklanjuti dengan cepat, sehingga hasil Pilkada dapat dipertanggungjawabkan dan diterima oleh semua pihak.
-
Kenapa Pilkada 2024 penting? Pemilihan kepala daerah serentak ini menjadi ajang untuk menilai kembali kinerja para pejabat yang sedang menjabat, sekaligus kesempatan bagi calon baru untuk menawarkan visi dan misi mereka dalam membangun daerah masing-masing.
"Yang pasti yang paling Pancasilais, saya akan di situ. Karena menurut saya Pancasila harga mati. Tidak boleh terlalu kiri, tidak boleh terlalu kanan. Politik jalan tengahlah yang saya pilih," imbuh Ridwan.
Ridwan mengaku dirinya kerap dibully oleh kelompok kanan. Seringkali pula dirinya dibully oleh kelompok kiri.
"Bagi saya yang di tengah. Ini kebutuhan hari ini. Merangkul yang terlalu kanan. Juga merangkul yang terlalu kiri," ungkap Ridwan.
Ridwan membeberkan dirinya banyak belajar dari proses Pilkada yang dialaminya. Dari Pilkada ini, kata Ridwan, ada tiga syarat menjadi pemimpin Indonesia.
"Satu elektabilitas dan kesukaan. Dua ada logistik. Ketiga adalah partai yang mengusung karena sistem demokrasinya seperti itu," tutur Ridwan.
Ridwan menuturkan, saat ini dirinya baru mempunyai satu syarat yaitu elektabilitas dan kesukaan. Sementara uang atau logistik dan partai politik diakui Ridwan belum dipunyainya.
Baca juga:
Gibran Tak Percaya Namanya Masuk Radar Survei Capres 2024
PKB Buka Diri untuk Erick Thohir
Garda Bangsa Usung Cak Imin Maju Jadi Capres
Cak Imin: Kompetisi Menuju Pemilu 2024 Sangat Keras dan 'Gila'
Golkar Jabar Yakin Elektabilitas Airlangga Mampu Bersaing di Pemilu 2024
Muncul Dukungan Prabowo-Puan, Gerindra akan Lihat Hasil Survei
Moeldoko Minta KPU Mutakhirkan Data agar Tak Disalahgunakan untuk Pemilu 2024