Boy Sadikin ke kubu Ahok: Mereka pilih menang tak terhormat
PDIP mengerahkan anggota DPRD dari berbagai daerah untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta.
PDIP mengerahkan anggota DPRD dari berbagai daerah untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Kader partai pun diminta untuk datang ke Jakarta meyakinkan pemilih DKI untuk kembali mempercayakan kepemimpinan pada pasangan Basuki-Djarot.
Mantan politisi PDIP Boy Sadikin mengaku hal serupa pernah terjadi saat Pilgub DKI Jakarta tahun 2012. Kala itu PDIP bersama Partai Gerindra mengusung pasangan Jokowi-Ahok untuk melawan petahana Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara).
"Dulu pada waktu Pilkada 2012 memang semua anggota DPR RI itu wajib turun (menangkan Jokowi-Ahok). Demikian dengan anggota dewan, pengurus partai dan kepala-kepala daerah," kata Boy di Jakarta, Kamis (23/3) malam.
Mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta yang kini menjadi Ketua Tim Relawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno itu membeberkan bahwa kala itu Jokowi-Ahok berhadapan langsung dengan petahana. Pasangan Foke-Nara saat itu merupakan pasangan terkuat.
"Kalau dulu wajar menurut saya karena kita melawan Pak Foke incumbent. Secara logika ya menang susah ya. Hanya karena berkat karena Allah aja meridoi," ujar Boy.
Namun berbeda dengan saat ini yang justru PDIP menjadi partai pendukung dari pasangan petahana. Dia pun merasa aneh lantaran seharusnya sebagai incumbent tak perlu ketakutan hingga menginstruksikan kader dari berbagai daerah untuk terjun memenangkan Basuki-Djarot.
"Tetapi kalau sekarang yang namanya Basuki sampai dibela begitu mati ya, saya juga bingung. Dia incumbent loh. Sudah pasti tuh dia khawatir," ungkap Boy.
Boy pun menilai tim Basuki-Djarot yang digawangi PDIP, NasDem, Hanura dan Golkar memakai strategi menang dengan cara tak terhormat ketimbang kalah secara terhormat.
"Ya kelihatannya mereka lebih baik menang tidak terhormat daripada kalah terhormat. Itu saja kelihatannya mereka," pungkasnya.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
Baca juga:
Mayoritas warga khawatir dengan intoleransi di sepanjang Pilgub DKI
Boy Sadikin bakal pertemukan Anies dengan maestro tata kota
Ingin gubernur baru, eks relawan Agus-Sylvi dukung Anies-Sandiaga
Tim medsos cagub dan cawagub harus mulai hentikan perang & kebencian
Plt Gubernur DKI: Orang luar tidak perlu ikut campur Pilkada Jakarta
Tim Anies temukan data pemilih siluman di Jakbar dan Pulau Seribu
Menengok strategi Ahok selama kampanye putaran kedua Pilgub DKI