BPN Prabowo Nilai Pengerahan Brimob ke Jakarta Perburuk Citra di Dunia Internasional
"Saya pikir waspada silakan, jadi terkesan jangan berlebihan gitu ya. Jadi terkesan bahwasanya situasi kita tidak aman," kata Dahnil.
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi pengerahan 200 personel Brimob untuk membantu pengamanan di Jakarta. Dahnil memandang wacana tersebut berlebihan.
"Saya pikir waspada silakan, jadi terkesan jangan berlebihan gitu ya. Jadi terkesan bahwasanya situasi kita tidak aman," kata Dahnil di Prabowo-Sandi Media Center, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/4).
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang Prabowo ajak berjoget? "Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," ajak Prabowo.
-
Bagaimana Projo Sumbar akan mendukung Prabowo? Untuk Projo sendiri hanya tinggal menunggu arahan dari Jokowi untuk segera merapat ke Prabowo Subianto. "Kalo Projo, pasti akan mengarah ke Prabowo juga lambat laun," pungkasnya.
-
Apa alasan Projo Sumbar mendukung Prabowo? Dukungan tersebut disampaikan Ketua DPD Projo Sumbar, Husni Nahar. Dia mengatakan, dukungan DPD Projo Sumbar terhadap Prabowo didasarkan pada Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas, baik di Internasional maupun dalam negeri.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Menurutnya, pengiriman pasukan tersebut bisa dipandang buruk di mata internasional. Apalagi, personel tersebut berseragam dan membawa senjata. Sehingga menimbulkan kesan gawat darurat.
"Dunia internasional kan tidak paham ketika ada simbol-simbol orang bersenjata dan berseragam di kerahkan dalam jumlah yang besar pasti ada kegawatdaruratan," kata Dahnil.
"Nah itu justru memperburuk citra Indonesia di dunia internasional cara-cara begitu, jadi justru harusnya di era demokrasi pola pola dialogis itu yang dikedepankan," tambahnya.
Sebelumnya, Polda Maluku mengirimkan dua SSK Brimob atau 200 personel ke Jakarta. Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, pengiriman pasukan ini bertujuan untuk membantu pengamanan serta menjaga ibu kota negara dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Butuh perkuatan atau penebalan aparat keamanan di sana dan Brimob Polda Maluku yang dianggap mampu dipanggil ke Jakarta untuk membantu pengamanan ibu kota negara," kata Kapolda Royke dilansir Antara, di Ambon, Senin (22/4).
Permintaan penambahan pasukan ini langsung dari Mabes Polri dan tadi pagi mereka sudah diberangkatkan. Dua SSK Brimob Polda Maluku ini akan bertugas hingga akhir masa penghitungan dan pleno penetapan suara hasil Pemilu serentak 2019 pada akhir Mei 2019 mendatang.
Baca juga:
Amankan Hasil Hitung Pemilu 2019, Brimob di Daerah Dikerahkan ke Ibu Kota
Wiranto: Penambahan Personel Brimob ke Jakarta Berdasarkan Analisis Keamanan
Kubu Jokowi Anggap Pengerahan Brimob ke Jakarta Untuk Jaga Rekapitulasi Suara di KPU
Penjelasan Istana Brimob Daerah Dikerahkan Jaga Ibu Kota
200 Brimob Polda Maluku Diterjunkan ke Jakarta Usai Pemilu