Budiman: Kemenangan Satu Putaran adalah Hadiah Pemilih Muda kepada Prabowo-Gibran
Budiman mengatakan pihaknya tidak menyangka dukungan untuk Prabowo-Gibran sangat melimpah
Budiman: Kemenangan Satu Putaran adalah Hadiah Pemilih Muda kepada Prabowo-Gibran
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menduga pilihan anak muda, terutama gen-Z berpengaruh besar pada angka kemenangan paslon nomor urut 2 tersebut, hingga akhirnya memenangkan Pilpres dalam satu putaran versi hitung cepat (quick count).
- Ribuan Warga di Dumai Ikut Deklarasi, Dukungan untuk Prabowo-Gibran Terus Menguat
- Harapan Budiman Sudjatmiko ke Maruarar Sirait usai Hengkang dari PDIP
- Maruarar Sirait Keluar dari PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko: Beliau Militan, Keluarganya 'Merah Betul'
- Budiman Sudjatmiko Optimis Prabowo-Gibran Bisa Kuasai Jateng untuk Menang 1 Putaran
Budiman mengatakan pihaknya tidak menyangka dukungan untuk Prabowo-Gibran sangat melimpah hingga mencapai angka dukungan nyaris menyentuh 60%. Padahal TKN hanya memperkirakan perolehan kemenangan di angka 55%.
"Berlimpahnya suara kepada 02 melampaui ekspektasi kami. Berbagai lembaga survei menunjukkan angka 58%-59%, sementara perkiraan kami tadinya 55%," tutur Budiman di Jakarta, Kamis (15/2).
"Saya menduga kemenangan satu putaran ini adalah hadiah dari pemilih muda yang memang menjadi mayoritas pemilih hari ini kepada Pasangan Prabowo Gibran. Indikasinya terlihat dari partisipasi pemilih muda terutama generasi milenial dan generasi Z," tambahnya.
Budiman menjelaskan dukungan anak muda kepada Prabowo-Gibran sejalan dengan karakter generasi milenial dan generasi z yang cenderung menyukai perdamaian.
Menurut Budiman, pemilih muda kemudian melihat kriteria tersebut ada pada Prabowo-Gibran, di mana keduanya terbuka untuk merangkul siapa saja yang menginginkan kemajuan Indonesia.
"Mereka bersimpati kepada paslon 02 yg kampanyenya merangkul, banyak menawarkan persahabatan, dan tidak suka pada hubungan-hubungan yang beracun, istilah gen-Z itu toxic relationship," jelas Budiman.
Adapun toxic relationship yang dimaksud Budiman merujuk pada ujaran kebencian hingga serangan membabi-buta yang dilakukan oleh paslon lain kepada Prabowo-Gibran.
Dia menganalisa bahwa kalimat bernada negatif tidak sejalan dengan isu kesehatan mental atau mental health yang kini menjadi perhatian besar para anak muda. Anak muda merasa ada kesamaan nasib dengan paslon 02, Prabowo-Gibran.
"Ini adalah bentuk simpati dan empati generasi Z yang tidak mau ribet dan tidak suka dengan toxic relationship, dan tidak suka kesehatan mental mereka terganggu," ucap Budiman.
"Kemudian mereka mikir, 'ya sudah ini (paslon 02) yang paling tidak toxic, yang tidak pernah menyerang, tidak mengganggu secara mental, ya sudah kita pilih mereka saja, kita kasih kemenangan besar'," papar Budiman.
Lebih lanjut, Budiman pun mengungkapkan terima kasih khususnya kepada pemilih muda yang mempercayakan suaranya kepada Prabowo. Ia memastikan dukungan ini akan membuat tekad Prabowo-Gibran lebih kuat untuk memakmurkan negara.
"Terima kasih kepada rakyat Indonesia memberikan kejutan yang melampaui bayangan kami, hadiah yg mengejutkan dari masyarakat indonesia. Ini tentu akan semakin memantapkan tekad Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia," pungkas Budiman.