Cak Nun: Indonesia Butuh Presiden Beraura Pawang
Budayawan Emha Ainun Nadjib mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki aura seorang pawang. "Kalau presidennya punya aura pawang, Indonesia damai," kata tokoh intelektual yang akrab disapa Cak Nun ini di Semarang, Rabu (3/4).
Budayawan Emha Ainun Nadjib mengatakan, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki aura seorang pawang.
"Kalau presidennya punya aura pawang, Indonesia damai," kata tokoh intelektual yang akrab disapa Cak Nun ini di Semarang, Rabu (3/4).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
Dikutip dari Antara, Cak Nun mencontohkan, seorang pawang Harimau atau pawang hujan. Menurut dia, pawang menjadi seseorang yang hebat bukan karena kesaktiannya.
Bangsa Indonesia, lanjut dia, sangat mendesak untuk memiliki kepemimpinan nasional yang benar-benar memahami kebutuhan sejarah negeri ini.
"Bukan yang sekadar memenuhi selera darurat rakyat dan survavilisme warga negara," katanya.
Dia menambahkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar memiliki kelengkapan ilmu, kewibawaan, kebijaksanaan, serta yang terasa jelas oleh semua orang dialektikanya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Dia menilai, tahun 2019-2024, mungkin merupakan peluang terakhir bagi Indonesia untuk melakukan transisi, transformasi, dan perubahan-perubahan mendasar.
Cak Nun sendiri telah menyusun 11 pertanyaan sederhana yang ditujukan bagi para calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung dalam Pemilu 2019.
Ke-11 pertanyaan yang disusunnya sejak Februari 2019 itu, menurut dia, merupakan pertanyaan sederhana yang dibuatnya sebagai salah satu bagian untuk turut berkontribusi bagi Indonesia.
"Karena saya tidak ada akses ke sana dan tidak mungkin dilibatkan, jadi ya saya bikin sendiri," ujarnya.
Baca juga:
Pemilu Tinggal 2 Pekan, AHY Pesan ke Kader 'Jelaskan Apa yang Dibawa Demokrat'
Soal 'People Power' Amien Rais, Sandiaga Bilang Demokrasi Pestanya Rakyat
Cak Imin Sebut Amien Rais Kalut Menghadapi Demokrasi
Indikator: Jokowi-Ma'ruf Unggul 55,4%, Prabowo-Sandi 37,4%
Jumat, BPN Laporkan Metro TV ke Dewan Pers soal Berita Prabowo di Padang
Dapat Patungan Sumbangan Peserta Bogor Bermunajat, Sandi Janji Bawa Perubahan
Azan Zuhur Berkumandang, Ma'ruf Amin Hentikan Tausyiah