Caleg Hanura curhat, mengaku dicurangi rekan separtai
Caleg DPR tersebut mengaku rekan separtainya mengambil perolehan suaranya.
Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 belum sepenuhnya bersih dari praktik money politics (politik uang) dan manipulasi suara. Salah satunya calon anggota legislatif (caleg) Partai Hanura Djoni Rolindrawan, yang mengaku menjadi korban kecurangan pada pileg kemarin.
"Perjalanan kampanye itu banyak juga persaingan tidak sehat, dari politik uang sampai atribut dirusak. Okelah itu berlalu. Pada saat rakyat memilih ada money politics, saya tidak melakukan, malah saya kena dan saya tidak tau kenapa bisa terjadi terhadap saya," kata Djoni dalam diskusi bertajuk Mendeteksi dan Menindak Pelaku Manipulasi Hasil Penghitungan dan Rekapitulasi Suara di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Rabu, (23/4).
Dirinya menduga tuduhan tersebut berasal dari internal partainya. Bahkan, dia pun tak menduga ada manipulasi di tempat pemungutan suara (TPS).
"Setelah kampanye ada isu politik uang kemudian pergerakan kotak suara di TPS ke desa, itu hiruk pikuknya luar biasa. Di dalam laporan itu saya tidak tahu yang terjadi di TPS itu, saksi saya juga tidak bisa menjelaskan secara detail," tutur dia.
Caleg DPR RI bernomor urut 2 Dapil Bogor-Cianjur ini menuturkan, kecurangan yang terjadi terhadap dirinya diduga dilakukan terhadap teman separtainya, yang mengambil suara dari caleg lain termasuk dirinya.
"Jadi ada sembilan caleg, saya bandingkan empat caleg di internal partai saya, karena data terakhirnya saya dicurangi teman separtai nomor urut satu dan saya nomor urut dua, ada pergerakan juga nomor urut enam, biasa saja. Tapi nomor empat dan tujuh ini melakukan kecurangan dengan cara pemindahan suara partai dan caleg DPR RI Partai Hanura ke caleg nomor urut satu," klaim dia.