Cawagub telur asin dan 'kudeta' Risma pada Megawati
Cawagub telur asin dan 'kudeta' Risma pada Megawati. Patai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selama dua hari berturut-turut, Minggu dan Senin (11/9), menggelar pertemuan tertutup di Malang dan Surabaya untuk membahas Pilgub Jawa Timur 2018.
Patai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selama dua hari berturut-turut, Minggu dan Senin (11/9), menggelar pertemuan tertutup di Malang dan Surabaya untuk membahas Pilgub Jawa Timur 2018. Dalam pertemuan itu, hadir seluruh kepala daerah yang diusung partai besutan Megawati Soekarnoputri.
Soal Pilgub Jawa Timur, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), KH Mutawakil Alallah, bahkan sempat mengirim surat 'cinta' ke Megawati. Sayang, Ketua Umum DPP PDIP ini enggan membahas hajatan lima tahunan di provinsi timur Pulau Jawa ini di hadapan publik, khususnya kepada wartawan.
"Jadi kalau ada yang tanya siapa calon gubernur, jawabnya pohon baobab, angrek, ya pohon gayam. Jadi kalau ada yang tanya siapa calon wakil gubernur, jawabannya telur asin Ibu Megawati," ucap Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menutup paparan Megawati di Kebun Bibit 2, Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Pohon baobab adalah pohon asli dari Madagaskar, Afrika. Pohon genus (andansonia) ini memiliki delapan spesies yang memiliki tinggi sekitar 5 hingga 25 meter. Pohon ini mampu menyimpan air di dalam batangnya dengan kapasitas di atas 120 ribu liter.
"Tapi dari ini, kita memahami politik kehidupan itu. Karena berbicara politik itu bagi saya yang dipercaya ibu untuk membantu beliau (Megawati), tidak hanya berbicara kekuasaan," lanjut Hasto.
Dia mencontohkan, "Saya pernah di tempat Bu Mega (Megawati), membuang biji salak, diambil oleh Bu Mega, karena biji salak itu punya hak untuk hidup, maka ditanamlah biji salah itu. Makan kacang, dibuang kulitnya, ditegur kita. Rupanya kulit kacang itu mengandung unsur Calium. Itu sangat bagus untuk pupuk-pupuk itu, jadi dikumpulkan."
Sebelum Hasto mengakhiri perbincangan santai yang dihadiri para petinggi DPD PDIP Jawa Timur; Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas; Bupati Ngawai Budi 'Kanang' Sulistiyono, Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana dan kader-kader PDIP lainnya itu, Megawati terlihat ganyeng membicarakan prestasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berada di sampingnya.
"Sebetulnya saya mau jalan-jalan, karena kalau janjian dengan Mbak Risma, atau Mbak Risma kalau dengar saya datang mesti saya 'dikudeta'. Karena mau ditunjukkan ya ini, apa yang sudah dikerjakan dan dihasilkan untuk Kota Surabaya," kata megawati membuka obrolannya.
Jadi memang, lanjutnya, kisah sukses Kota Surabaya yang diceritakan Risma tidak mudah seperti membalik telapak tangan. "Itu memang saya perhatikan, beliau (Risma) menimba apa yang menjadi pengalaman saya. Tapi kan tidak bisa terjadi seperti membalik tangan. Dan masyarakat pun harus disadarkan untuk ikut serta."
"Kalau melihat perkembangan Kota Surabaya, tentunya semua harus mengakui, sebelum menjadi wali kota, lalu dua kali, perubahannya kalau menurut saya luar biasa. Apa ininya, buktinya, atas nama Pemerintah Kota Surabaya, apa yang namanya awards (penghargaan) itu kan begitu melimpah," sambungnya.
Lantas, presiden RI kelima inipun bercerita soal pohon-pohon yang sudah ditata Risma untuk mempercantik taman-taman yang ada di Kota Pahlawan. "Saya kira itu yang ingin saya sampaikan, lalu izinkan saya jalan-jalan sama Bu Risma. Tolong jangan diganggu ya," tutup Megawati disambut ger-geran para kader PDIP dan wartawan.