Cerita Anies jadi juri masak malah dituding kampanye di masa tenang
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanfaatkan masa tenang kampanye dengan mengunjungi DPR. Kedatangan Anies ternyata diundang oleh anggota fraksi Partai Gerindra untuk menjadi juri masak lomba tumpeng.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memanfaatkan masa tenang kampanye dengan mengunjungi DPR. Kedatangan Anies ternyata diundang oleh anggota fraksi Partai Gerindra untuk menjadi juri masak lomba tumpeng.
Anies berharap adanya lomba ini dapat membuat semuanya bersinergi antara wakil rakyat dan anggota keluarganya. Setelah memberikan sambutan Anies pun mencoba semua tumpeng.
"Semua rasanya enak ini, saya jadi bingung ngasih skornya," canda Anies yang langsung disambut gelak tawa para anggota komisi fraksi Gerindra.
Rupanya Juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot), Raja Juli Antoni memiliki pandangan lain. Dia menilai Anies melakukan kampanye di masa tenang.
Antoni mengaku mendapat informasi dalam acara itu Anies mengajak pada 15 Februari tidak pilih pasangan calon nomor satu dan dua, tetapi memilih nomor tiga. "Itu retorika kampanye. Bawaslu dan KPU DKI harus bertindak. Anies tidak taat aturan, masih kampanye di masa tenang," kata Antoni dalam keterangannya, Senin (13/2).
Dia menyayangkan Anies yang melakukan kampanye di masa tenang. Seharusnya, kata Antoni, Anies tidak melakukan kampanye di masa tenang.
"Masa tidak puas sudah kampanye 4 bulan, tidak bisa menahan diri 3 hari untuk masa tenang, apalagi Anies mengaku sebagai pendidikan dan kesantunan, tapi masa tenang masih kampanye," tegasnya.
Selain kegiatan di DPR, Anies memanfaatkan waktunya untuk mengantar putra sulungnya, Ismail Baswedan yang duduk di kelas 2 di SD Cikal, Jakarta Selatan. Untuk menembus macetnya Jakarta, Anies memilih menggunakan sepeda motor untuk mengantar Ismail.
"Alhamdulillah hari-hari tenang ini, enggak harus berangkat pagi-pagi. Saya nganter anak sekolah dulu, dan ini kebiasaan lama," kata Anies usai mengantar Ismail ke sekolah, Jakarta, Senin (12/2).
Anies mengaku pasca dirinya tak lagi menjadi menteri pendidikan dia selalu mengantar Ismail ke sekolah. Hingga memasuki masa kampanye, Anies pun tak lagi sempat mengantar si kecil Ismail. Sebab agenda yang dibuat tim kampanye selalu sejak pagi hari.
"Terakhir antar anak sekolah persis sebelum kampanye. Selama kampanye sama sekali enggak sempet," tandasnya.
-
Apa pandangan Partai NasDem tentang Anies Baswedan terkait Pilkada? “Pak Anies itu ibarat orang main kartu ya kartunya enggak pernah mati,” kata Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim kepada wartawan di DPP Partai NasDem, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Mengapa PDIP mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta? Bahwa Anies juga jadi bagian pertimbangan, iya, Anies bagian dari pertimbangan. Oleh karenanya kami juga dengan Cak Imin dalam rangka itu semua," jelas dia.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
Baca juga:
Ke DPR, Anies Baswedan menjadi juri masak tumpeng di Fraksi Gerindra
Timses Anies-Sandi kembali temukan 900 ribu selebaran kampanye hitam
Abdillah Baswedan diperiksa kasus gratifikasi di Kominfo
Twitter catat 600 ribu cuitan saat debat final Pilkada DKI Jakarta
Beda-beda cara cagub DKI nikmati masa tenang Pilkada