Cerita di Balik Prabowo Pernah Kejar Amien Rais
Prabowo dan Amien memiliki cerita tersendiri terkait pelengseran Soeharto tahun 1998. Prabowo yang saat itu menjadi Pangkostrad diperintah untuk memburu Amien Rais.
Kedekatan Prabowo Subianto dengan Amien Rais dalam dunia politik tidak perlu diragukan. Amien Rais sekarang menjadi salah satu pendukung Prabowo menjadi calon presiden. Jauh sebelum itu, Prabowo dan Amien memiliki cerita tersendiri terkait pelengseran Soeharto tahun 1998. Prabowo yang saat itu menjadi Pangkostrad diperintah untuk memburu Amien Rais.
Lalu, bagaimana cerita Prabowo yang pernah diperintahkan untuk memburu Amien Rais? Berikut ulasannya:
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
Diancam Anak Buah Prabowo
Cerita berawal saat jajaran ABRI kala itu yang khawatir dengan rencana rapat akbar dipimpin Amien Rais di Monas pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 1998. Pada 14 Mei 1998, Kepala Staf Kostrad Mayjen Kivlan Zen yang tak lain adalah anak buah Pangkostrad Letjen Prabowo Subianto menelepon Malik Fadjar dan menginformasikan ia akan datang ke rumah Malik Fadjar. Namun, tokoh Muhammadiyah itu tidak mau didatangi.
Di Markas Kostrad, Malik mengaku diajak bicara soal sepak terjang Amien Rais. Kepada Malik, Kivlan mengatakan apa yang akan dilakukan Amien Rais pada 20 Mei 1998 di Monas adalah revolusi karena mau menjatuhkan pimpinan negara. Bahkan, Kivlan menyatakan akan menangkap Amien Rais. Menurut Malik Fadjar, Kivlan Zen terus mengancam Amien Rais. Namun, Malik mempersilakan Kivlan melakukan itu. Dia hanya mengingatkan ketokohan Amien Rais itu seperti Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri, yang artinya bisa membuat banyak pendukungnya marah besar.
"Wah, kalau begitu kita berseberangan," kata Kivlan.
"Bukan berseberangan, kita sama-sama membangun RI dan melihat Pak Harto sebagai orang tua," jawab Malik.
Prabowo Diperintah Kejar Amien Rais
Mantan Danjen Kopassus, Prabowo bercerita pernah diperintah untuk menangkap Amien Rais, karena mantan ketua MPR ini ikut serta mendesak pergantian rezim Orde Baru. Amien bersama Presiden PKS Sohibul Iman pernah diburu tentara.
"Ada lagi Pak Amien Rais dulu ya agak berseberangan dengan Pak Harto. Sekarang Pak Amien Rais duduk satu jajar dengan anaknya Pak Harto," ucapnya.
"Pak Sohibul Iman dulu demo dikejar tentara, sekarang beliau yang ngusung mantan tentara, dulu saya ditugaskan ngejar-ngejar Pak Sohibul Iman, sama pak Amien Rais, makanya Pak Amien Rais nuwun sewu, ini juga banyak tokoh tokoh-tokoh HMI aku dulu juga kejar-kejar mereka, sekarang mereka yang dukung saya," tambah Prabowo.
Prabowo Ungkap Perjuangan Amien Rais
Prabowo Subianto menceritakan kenangannya saat reformasi 1998. Nostalgia Prabowo dilakukan di hadapan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang disebutnya sebagai bapak reformasi. Prabowo dengan nada bercanda menyebut, perjuangan Amien Rais memang terlihat mudah saat ini, namun nyatanya pada tahun 1988 Amien sangat berisiko hilang.
"Pak Amien Bapak Reformasi. Sekarang kelihatan gampang, dulu macam-macam bisa hilang. Tapi janganlah banyak televisi," ucapnya.
Amien Rais Berbalik Dukung Prabowo di Pilpres
20 Tahun telah berlalu kini Amien Rais berbalik mendukung Prabowo untuk maju menjadi calon presiden. Saat ini Amien mendapat posisi di Tim Kampanye Prabowo-Sandi sebagai dewan pembina kampanye.
Amien Rais menilai pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno merupakan pasangan yang harmonis serta serasi. Amien pun mengajak seluruh pendukungnya untuk selalu berdoa agar Prabowo dan Sandiaga diberi kemenangan. Amien mengaku sudah lama memperhatikan kondisi bangsa. Akhirnya, Amien berkesimpulan kalau pergantian kepala negara diperlukan.
"Saya berkesimpulan kita memang perlu menggantikan kepemimpinan nasional. Insya Allah impian Indoensia yang telah lama dicita-citakan UUD 1946 perlahan-lahan menunjukkan hasilnya," katanya soal dukungan ke Prabowo.
(mdk/has)