Cerita lucu Ruhut pernah jadikan Fahri Hamzah 'perkedel'
Ruhut berjanji akan mengajak seluruh kader Partai Demokrat menolak jika Fahri ingin gabung partainya.
Mantan anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah terus melakukan perlawanan usai dirinya dipecat dari partai islam tersebut. Tak hanya dipecat dari internal partai, nyatanya Fahri juga akan didepak dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR dan bakal digantikan oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amalia.
Kini, Fahri mengutarakan keinginannya untuk bertemu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang notabenenya merupakan Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu lantas dikaitkan dengan maksud terselubung Fahri yang ingin bergabung di partai berlogo mercy tersebut.
"Kenapa Fahri Hamzah ingin ketemu Pak SBY? Mungkin karena dia mau curhat karena dia tahu ketua dewan syuro Salim Segaf, dulu pembantu presiden sebagai menteri di era Pak SBY. Dia mau minta bantuan," ujar Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Jika benar demikian, maka Ruhut berjanji akan mengajak seluruh kader Partai Demokrat menolak jika Fahri ingin gabung partainya. Bahkan ia tak segan berani mengundurkan diri.
"Tapi jelas kalau dia mau masuk partai, saya akan tolak. Kalau partai ada yang coba-coba mau nerima, aku tinggal bilang pilih Fahri atau Ruhut. Pasti milih Ruhut dong, siapa yang enggak tahu Ruhut, kurang apa selama ini di partai. Kalau Ruhut kan enggak ada yang bisa ganggu Pak SBY. Termasuk Fahri aja aku bikin jadi perkedel waktu itu," tegasnya.
Selain itu, Ruhut sepakat dengan Presiden PKS Sohibul Iman bahwa pemecatan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tak perlu tunggu proses pengadilan inkrah. Menurutnya Fahri harus segera diganti dengan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amalia.
"Seratus apa yang dikatakan ketua dewan syuro (PKS) dan Sohibul Iman presiden PKS. Iya enggak perlu lagi dia (Fahri) ada di DPR," tuturnya.
Anggota Komisi III DPR tersebut meminta Fahri memahami bahwa anggota dewan merupakan kepanjangan dari pimpinan pusat partai. Maka dari itu harus tunduk pada keputusan pimpinan PKS.
Sedangkan Presiden PKS Sohibul Iman mendesak agar proses pergantian Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dengan Ledia Hanifa Amalia segera dilakukan. Menurutnya tak perlu ada hasil dari persidangan gugatan Fahri.
"Itu sesuai undang-undang partai politik dan tata tertib. Kalau pergantian pimpinan DPR tidak ada hubungannya dengan gugatan hukum," kata Iman di sela Tasyakuran Milad PKS ke-18 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Minggu (24/4).
Namun jika PAW anggota dewan, maka memang harus mengikuti dulu proses hukum. Harus ada proses inkrah terlebih dahulu.
"Harapan kita segera dibahas kemudian diserahkan ke paripurna. Setelah itu kalau disetujui di paripurna, Bu Ledia dilanjut," pungkasnya.