Cerita pasangan Ridho debat dengan panelis karena tak punya lawan
Saat debat berlangsung, masyarakat juga diberi kesempatan untuk menguji calon pemimpin mereka.
Debat publik menjadi salah satu sarana bagi para calon kepala daerah di Pilkada Serentak 9 Desember mendatang untuk memperkenalkan diri sekaligus uji kompetensi di hadapan publik. Namun, bagaimana jika dalam suatu daerah, hanya terdapat satu pasangan calon, seperti yang terjadi dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati seperti di Kabupaten Blitar?
Ketua Pengawas Pemilu Kabupaten Blitar, Hadi Santoso menceritakan hal unik saat masa kampanye pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Rijanto-Marhaeinis Urip Widodo.
Hadi mengungkapkan bahwa pasangan yang menamai diri dengan sebutan 'Ridho' ini hanya melakukan debat publik sendirian, atau diketahui hanya berdebat dengan para panelis.
"Dalam debat calon kemarin hanya ditanya oleh panelis, dan sama KPU dipublikasikan masyarakat," kata Hadi kepada Merdeka.com, Blitar, Selasa (8/12).
Meski demikian, menurutnya, saat debat berlangsung, masyarakat juga diberi kesempatan untuk menguji calon pemimpin mereka.
"Masyarakat Blitar waktu itu juga bisa tanya dengan mekanisme memberikan pertanyaan ke KPU," tambahnya bercerita.
Dia melanjutkan, pasangan 'Ridho' yang diusung oleh PDIP dan Gerindra ini menyatakan akan mendorong Kabupaten Blitar yang siap untuk menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) serta mewujudkan tata-kelola pemerintah yang bersih, efektif dan efisien dari praktik KKN.
Selain itu, dalam debat yang digelar (18/11) lalu, pasangan ini diuji oleh lima panelis, yakni Obona Ventura dari Malang, Najib Hamid dari Surabaya, Widodo dari Malang, dan Andri Dewanto dari Malang serta Mas'ud dari Blitar.
Seperti diketahui, Pasangan 'Ridho' menjadi satu-satunya calon tunggal dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 9 Desember mendatang di Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Nantinya, pasangan ini akan dipilih dengan sistem referendum yakni masyarakat akan memilih setuju atau tidak setuju agar 'Ridho' menjadi pemimpin di daerah itu untuk masa jabatan 2015-2020.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.