Cerita SBY 'ditolak' bupati di Bali karena Megawati
SBY mengakui, dalam dua kali pilpres, 2004 dan 2009, Megawati selalu mengalahkannya di Bali.
Dalam buku 'Selalu Ada Pilihan' yang ditulisnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) beberapa kali menyebut nama Megawati Soekarnoputri . Salah satunya saat SBY menuliskan apa yang dilakukan pendukung Megawati di Bali akibat kekalahan jagonya tersebut di Pilpres 2004.
Cerita berawal saat SBY menghadiri Pesta Kesenian Bali di Denpasar, beberapa bulan setelah terpilih menjadi presiden pada 2004. Dari penuturan anak buahnya Jero Wacik (sekarang Menteri ESDM), ada beberapa bupati yang tidak mau hadir dalam acara tersebut.
"Saya tersenyum. Saya tahu yang dimaksudkan Pak Wacik. Dalam setiap pemilu, termasuk pemilihan presiden memang Bali adalah basis kekuatan politik Ibu Megawati ," kata SBY di halaman 509, seperti dikutip merdeka.com, Minggu (19/1).
Topik pilihan: Partai Demokrat | PDIP
SBY mengakui, dalam dua kali pilpres, 2004 dan 2009, Megawati selalu mengalahkannya di Bali.
"Tahun 2004 Ibu Mega mendapatkan dukungan 62,3 persen, sedangkan saya 37,7 persen. Sementara, dalam Pilpres 2009 suara yang diraih Ibu Megawati 52 persen, dan suara saya 43 persen," kata SBY .
Dengan kondisi seperti itu, SBY meyakini, "Hampir pasti sebagian besar bupati di Bali mendukung Ibu Megawati ."
SBY mengatakan, sangat mengerti jika sebagian kalangan masih belum menerima kehadirannya sebagai presiden. Terutama ketika pilpres baru selesai dilaksanakan. "Terutama sekali para pendukung Ibu Megawati ," kata SBY .
Sebenarnya, kata SBY , hal seperti itu tidak perlu terjadi pada pejabat pemerintahan, termasuk bupati, wali kota, dan gubernur.
"Siapa pun presidennya, mereka semua wajib loyal dan mendukung, karena sesuai dengan konstitusi kita, UUD 1945, presiden memegang kekuasaan pemerintahan. Begitu etika dan aturan main yang berlaku," papar SBY .
-
Apa yang selalu ada di atas presiden dan menteri? Aku selalu ada di atas presiden dan menteri, tapi aku tidak punya jabatan apapun dalam pemerintahan. Siapakah aku?Jawaban: Peci
-
Bagaimana SBY membuat lukisan itu? SBY mengungkapkan sejarah dibalik lukisan yang akan dia berikan kepada Prabowo. Di mana, lukisan tersebut dirinya buat hanya kurun waktu 10 jam saja. "Kemarin saya baru melukis selama 5 jam, dengan harapan masih ada dua hari, ternyata dipercepat. Tadi, habis subuh, habis sahur habis salat saya langsung menuju studio selama 5 jam saya tuntaskan ini 10 jam Pak Prabowo untuk bapak tercinta," kata SBY.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan SBY diberi hadiah? Dalam kesempatan tersebut, SBY di lokasi turut mendapat hadiah lantaran bertepatan dengan momen peringatan ulang tahun mendiang istri, Ani Yudhoyono.
-
Lukisan apa yang diberikan SBY kepada Prabowo? SBY menjelaskan, lukisan laut ombak yang menghantam batu itu dia beri judul 'standing firm like rocks'. Dia menyebutkan, lukisan tersebut sebagai gambaran agae Prabowo dalam memimpin Indonesia nanti dapat kuat dan kokoh.
-
Apa isi dari "Tas Darurat Kepresidenan" yang selalu dibawa Presiden AS? Nama julukannya adalah "sepak bola". Tapi benda itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Nama resminya "Tas Darurat Kepresidenan". Benda itu adalah koper yang berisi rancangan perang bom atom dan siapa pun presiden Amerika Serikat yang tengah menjabat bisa memerintahkan kondisi darurat nuklir kepada Pentagon.
Baca juga:
Apa yang dilakukan SBY setelah pensiun menjadi presiden?
Ketika SBY memilih bersikap 'in between'
'Buku SBY seperti sedia payung sebelum hujan'
SBY: Gus Dur lebih reaktif, Megawati cenderung diam
Setiap salaman dengan Megawati, SBY terima banyak SMS