Cerita Tommy Soeharto dapat suara nihil di Munas Golkar 2009
Tim sukses caketum Golkar Azis Syamsudin, Bowo Sidiq Pangarso menganggap Tommy tidak pernah serius membangun Golkar.
Niat Tommy Soeharto mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar bukanlah barang baru. Pada Munas Golkar di Riau 2009, ‘Pangeran Cendana’ sudah menjajal perebutan kekuasaan pucuk pimpinan partai yang didirikan bapaknya itu.
Langkah politis Tommy kala itu sempat terganjal oleh statusnya sebagai narapidana kasus pembunuhan. Namun, polemik soal itu cepat berlalu, sehingga Tommy akhirnya lolos verifikasi sebagai calon ketua umum bersama Aburizal Bakrie (Ical), Surya Paloh, dan Yuddy Chrisnandi.
Semua tahu, Ical akhirnya memenangi pemungutan suara dengan 296 suara, mengalahkan Surya Paloh yang mengumpulkan 240 suara. Lalu bagaimana dengan Tommy?
Pria yang sebelumnya dihebohkan bakal melanjutkan trah Soeharto di Golkar ini tidak memperoleh suara satu pun, alias nihil. Nasib yang sama dialami oleh Yuddy, yang kini menjadi Menteri Pendayaangunaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Bahkan, saat perhitungan suara sudah berlangsung separuh jalan, Tommy sudah tidak tampak di arena Munas.
"Bukan tidak terpilih, tapi tidak ada yang dukung Tommy," kata politikus Golkar, Yorrys Raweyai dalam sebuah kesempatan.
Barangkali pengalaman 0 suara Tommy ini yang membuat para kader Golkar menganggap pencalonan kembali putra bungsu penguasa Orde Baru itu pada Munaslub di Bali pada 21 Mei mendatang, tidak serius.
Tim sukses caketum Golkar Azis Syamsudin, Bowo Sidiq Pangarso menganggap Tommy tidak pernah serius membangun Golkar.
"Orang itu ada masanya, artinya apa kita sudah melihat Tommy itu orang yang baik, anaknya mantan Presiden, anaknya mantan yang besarkan Partai Golkar dan dia mempunyai track record dan juga beliau pernah mencalonkan di Riau. Tapi keseriusan dia tidak pernah diuji," kata Bowo di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (3/5).
"Tidak serius dan saya yakin beliau masih cinta Golkar, tapi saya yakin beliau hanya meramaikan. Tapi kalau dia mau maju benar-benar serius, seperti kemarin di Riau mereka sudah mendaftar tapi tidak serius dalam pencalonan," tuturnya.
Baca juga:
Takut gratifikasi, Akom belum mau bayar Rp 1 M buat Munaslub Golkar
Jika jadi Ketum Golkar, Setya Novanto akan tiru gaya blusukan Jokowi
Daftar Caketum, Setnov diwakafkan istri demi kejayaan Golkar
Panitia Munaslub tak gubris KPK sebut Rp 1 M sebagai politik uang
Mahyudin soal mahar Rp 1 M: Jangankan uang, rumah saya jual!
Ini rincian agenda Munaslub Golkar setelah sesuaikan jadwal Jokowi
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Darma Mangkuluhur disebut mirip dengan Tommy Soeharto? Banyak yang menyebut Darma mirip dengan ayahnya, Tommy Soeharto, namun ada juga yang menyebut Darma mirip dengan kakeknya, Soeharto.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menjalankan ibadah umroh bersama Tommy Soeharto? Darma Mangkuluhur, putra sulung Tommy Soeharto, terlihat sangat khusyuk dalam beribadah di Tanah Suci.
-
Apa yang dilakukan Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur di Tanah Suci? Potret Ayah-Anak, Tommy Soeharto dan Darma Mangkuluhur Umroh Bareng
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.