Chairul Tanjung jago ekonomi, PDIP sebut tahun depan Jokowi bangun SDM
Pengusaha ternama Chairul Tanjung (CT) dijagokan maju Pilpres 2019. Mantan Menko Ekonomi era SBY itu dinilai partai oposisi dibutuhkan di tengah kondisi ekonomi RI yang belum menggembirakan saat ini.
Pengusaha ternama Chairul Tanjung (CT) dijagokan maju Pilpres 2019. Mantan Menko Ekonomi era SBY itu dinilai partai oposisi dibutuhkan di tengah kondisi ekonomi RI yang belum menggembirakan saat ini.
Namun, menurut Bendahara Fraksi PDIP di DPR, Alex Indra Lukman, kebutuhan capresnya, Joko Widodo (Jokowi) tahun depan adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM). Meskipun, dia tidak menutup kemungkinan CT akan digandeng Jokowi jadi cawapres.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
"Dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi, hanya catatan bahwa di tahun depan Bapak Joko Widodo bekerja membangun sumber daya manusia," kata Alex kepada merdeka.com, Rabu (6/6).
Alex menilai, ekonomi juga menjadi prioritas dalam pemerintahan Jokowi periode berikutnya jika menang Pilpres 2019. Tapi menurut dia, setelah infrastruktur dikebut di periode pertama, langkah selanjutnya yakni membangun SDM.
"Semua penting, tapi tahapannya kan ada, dimulai dengan pembangunan infrastruktur dilanjutkan dengan pembangunan sumber daya manusia," jelas dia lagi.
Sekali lagi, Alex menilai, sah saja jika CT dijagokan maju Pilpres 2019. Tapi untuk masuk di kubu pemerintah, hal itu tergantung kecocokan dari Jokowi sebagai capres.
"Sesuai konstitusi berhak untuk memilih & dipilih, sedangkan elektabikitas di zaman now ini bisa diukur dengan survei, tinggal apakah ada kecocokan yang sesuai dengan kebutuhan Pak Jokowi atau tidak untuk memimpin Indonesia periode 2019-2024," tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, PKS sambut baik munculnya nama CT di bursa Pilpres 2019. Bahkan, PKS berharap, CT bisa bergabung dengan kubu oposisi nantinya.
"Pak CT pengusaha pribumi yang sukses. Wajar jika dilirik untuk pimpinan nasional," kata Mardani saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/6).
Mardani menilai, CT sangat tepat muncul di tengah kebutuhan sosok ekonomi. Karena menurut dia, saat ini tantangan ke depan bangsa Indonesia adalah masalah ekonomi.
"Salah satu tantangan terbesar ke depan adalah masalah ekonomi," kata dia.
Nama CT awalnya disodorkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan. Dia menilai, CT adalah seorang pengusaha sukses. Pengalaman di bidang pemerintahan cukup baik saat menjadi Menko Perekonomian.
"Orang yang sangat berhasil di dunia usaha. Pernah jadi Menko Ekonomi, di akademisi juga bagus. Saya pikir sangat berpotensi juga jadi salah satu dalam pembahasan Capres dan Cawapres," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/6).
Dikajinya sejumlah mulai dikaitkan dengan upaya Demokrat membentuk poros ketiga. Syarief menyebut pembentukan poros ketiga masih dimungkinkan. Namun, terbentuknya poros ketiga tergantung apakah dukungan partai-partai mencapai syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Poros ketiga terbentuk menyangkut masalah presidential threshold. Di situ concern kita. Kita lihat saja nanti, koalisi yang terbentuk bagaimana yang sebelah kiri berapa partai dan sebelah kanan berapa partai," terangnya.
Meski demikian, lanjut Syarief, Demokrat pantang menyerah untuk melahirkan poros ketiga di Pemilu Serentak. 2019 mendatang. "Sepanjang segala sesuatu masih cair sampai sekarang. Sepanjang belum ada janur kuning yang berkibar kemungkinan masih banyak," tandasnya.
Baca juga:
Chairul Tanjung masuk bursa Pilpres 2019, ini reaksi PDIP
Demokrat pilih AHY atau Chairul Tanjung di Pilpres 2019?
Setelah Gerindra dan PAN, PKS ketemu Rizieq bahas koalisi keumatan
PKS: Kami lebih senang kalau Pak Chairul Tanjung perkuat oposisi
Baliho pencapresan dirusak, Sam Aliano ngamuk dan lapor ke Polres Jaksel
Ketum PPP yakin PKB tetap dukung Jokowi meski Cak Imin tak jadi cawapres
Jokowi akan bicara empat mata dengan ketum parpol pendukung bahas Cawapres