Curhat Mega setelah Jokowi disebut petugas partai
Megawati mengaku di-bully karena nyebut presiden Joko Widodo sebagai petugas partai
"Kalian adalah petugas partai, perpanjangan tangan partai. Kalau ada yang tidak mau disebut petugas partai, keluar!" begitu Megawati Soekarno Putri dengan lantang berpidato menutup Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Bali, 11 April lalu.
Mega pun memberi penegasan dalam pidatonya setelah terpilih kembali menjadi Ketua Umum PDIP periode 2015 hingga 2020. "Saya juga petugas partai yang dikukuhkan kongres untuk memimpin 5 tahun lagi," ujarnya.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
Tiga bulan sudah Megawati memberi pernyataan itu. Sejak keluar penyataan 'petugas partai' yang secara tersirat ditujukan untuk Joko Widodo, berbagai tanggapan menyudutkan Megawati terus datang dari berbagai pihak. Maklum Jokowi sapaan akrab Joko Widodo maju dan menang menjadi presiden saat ini berkat restu Megawati dan juga PDI Perjuangan yang mengusungnya maju melawan Prabowo Subianto.
Kerasnya pernyataan Megawati bukan tanpa sebab, berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi dinilai tidak sesuai dengan perjuangan PDI Perjuangan, partai yang mengklaim miliknya 'wong cilik'. Jokowi juga dinilai tidak menuruti perintah partai. Padahal, meski dia kader PDI Perjuangan, Jokowi adalah seorang Presiden yang sudah semestinya menjadi pelayan rakyat.
Kini tiga bulan sudah berlalu. Tepat Selasa (7/21) kemarin, Megawati muncul ke publik dalam acara pembukaan sekolah partai calon kepala daerah PDIP di Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Dalam pidatonya, putri mendiang proklamator Soekarno ini curhat di depan para kadernya. Mega mengaku di-bully setelah mengeluarkan pernyataan 'petugas partai'.
Dia pun kembali memberi penyataan keras. Dalam pidatonya, Megawati mengungkit bagaimana Jokowi bisa sampai jadi presiden hingga kini. Kalau bukan karena kepercayaan PDIP, belum tentu Jokowi menjadi presiden seperti sekarang. Dan Mega pun kembali menegaskan jika Jokowi cuma petugas partai.
"Kemarin saya di-bully karena nyebut presiden petugas partai. Jokowi diberikan mandat oleh saya, (Jokowi) bukan independen. Kamu Gubernur DKI karena saya lihat mampu lebih untuk menjadi seorang pemimpin nasional, maka saya memberikan mandat kepada kader yang bernama Jokowi sebagai petugas partai untuk menjadi calon," kata Megawati dalam pidato pembukaan sekolah partai calon kepala daerah PDIP di Cimanggis, kemarin.
Mega pun menjabarkan siapa saja kader partai banteng yang bisa disebut petugas partai. Menurut istri mendiang Taufik Kiemas ini, kader yang disebut sebagai petugas partai ialah, mereka kader PDIP yang duduk di eksekutif, legislatif dan yudikatif. Jika tidak duduk di tiga pilar tersebut, ia menilai sebutan petugas partai tak dapat disematkan.
"Anggota tidak bisa disebut sebagai petugas partai yang bisa disebut sebagai petugas partai yang duduk di tiga pilar. Maka saat dia sudah masuk (tiga pilar) ya dia itu petugas partai," kata Mega. Dia pun kembali memberi pernyataan keras bagi para kadernya. Jika tidak mau menjalankan ideologi partai, dia pun mempersilakan untuk angkat kaki dari partai yang dipimpinnya saat ini.
"Kalau tidak mau, monggo jangan ambil tempat di PDIP," kata Mega yang mengenakan baju hitam bermotif kembang.
Sejatinya sebagai seorang kepala negara, Jokowi memang harus banyak mendengarkan jeritan dari rakyatnya. Partai memang yang mengusung, tapi tetap rakyat yang memilih. Mungkin pepatah yang kerap dikaitkan dengan William of Malmesbury (abad 12) dan surat alcuin of York kepada Charlemagne bisa kita pahami dengan bijak. "vox populi vox de", suara rakyat, suara tuhan.
Baca juga:
'Tak sepadan Jokowi disebut presiden petugas partai'
Politisi PDIP: Jokowi tak jadi presiden jika bukan petugas partai
Anas Urbaningrum: Petugas partai dan pelayan rakyat tak bertentangan
Risma: Saya tak pernah dikomplain soal petugas partai
Politisi PDIP nilai perlu Setgab demi jaga komunikasi Jokowi-parpol