Debat capres II tak ubah pilihan, Jokowi masih unggul
Jokowi masih dipilih 51 persen. Sementara Prabowo hanya memperoleh 41 persen.
Sudah dua kali debat capres digelar. Debat pertama dilaksanakan 9 Juni 2014. Debat kedua 15 Juni 2014. Dan debat ketiga rencananya akan digelar pada 22 Juni 2014. Pada debat ketiga ini tema yang akan dikupas adalah politik internal dan ketahanan nasional. Namun dua debat capres yang sudah dilaksanakan ternyata tak banyak mempengaruhi preferensi capres pilihan.
Debat capres tidak mempengaruhi pilihan politik masyarakat jelang Pilpres 9 Juli 2014. Hal ini ditunjukkan oleh hasil poling Indikator Politik Indonesia sebelum dan sesudah debat.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan sejumlah responden mengaku tetap berada pada capres pilihannya, walau mengakui capres lawan lebih unggul dalam berdebat kedua.
"Debat tidak ada efeknya ketika semakin dekat ke hari pemilihan. Masyarakat sudah menentukan pilihan untuk 9 Juli, debat ini ibarat mengukuhkan pilihan mereka," kata Burhanuddin seperti dilansir MetroTVnews.com, Minggu 15 Juni 2014.
Menurut dia, sebagian pemilih Jokowi beranggapan Prabowo Subianto tampil lebih baik ketimbang Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu dalam debat tentang pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di Hotel Grand Melia Jalan HR Rasuna Said, Jakarta. Namun, hal tersebut tidak mengubah pilihan politik pendukung Jokowi - JK pada pilpres 9 Juli nanti.
"Tapi ketika ditanya pilihan politik pada 9 Juli, Jokowi unggul dengan 51 persen sedangkan Prabowo dapat 41 persen," kata dia.
Indikator Politik Indonesia menyurvei 466 responden. Survei tersebut dilakukan melalui telepon.
Sementara pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny JA menyebut Denny ada tiga alasan mengapa debat presiden di Indonesia tidak banyak berpengaruh pada perubahan dukungan pemilih.
"Penonton debat umumnya kalangan menengah kota saja, terutama yang pendidikannya SMA ke atas, yang totalnya hanya 30 persen. Sementara, 70 persen pemilih yang pendidikan akhirnya adalah Sekolah Menengah Pertama ke bawah, kata dia, sangat jarang yang menonton debat presiden tersebut.
Kedua, dalam debat presiden di Indonesia menurut Denny umumnya hasilnya berimbang saja. Tidak ada yang menang dan kalah mencolok. Seperti antara pasangan Prabowo - Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab, Prabowo lebih konsepsional sementara Joko Widodo lebih praktikal.
Dalam enam sesi debat yang direncanakan itu menurut Denny, Joko Widodo lebih kuat pengalaman praktisnya di birokrasi sementara Prabowo lebih kuat di abstraksi.
Ketiga, debat capres-cawapres di Indonesia umumnya hanya mengkonfirmasi pilihan dari pemilih yang sudah punya pilihan saja.
-
Kenapa Nagita muncul di poster kampanye tersebut? Sebagai seorang yang masih ada darah Sulawesi Utara (yaitu) Manado, tentu bangga bisa mewakili daerah untuk membangun," tulisnya. "Namun untuk postingan yang mengatasnamakan saya sebagai Calon Wakil Gubernur, saya menyatakan belum pernah mencalonkan diri atau ajakan untuk mencalonkan," sambungnya.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Apa yang membuat iklan jualan kendaraan ala bapak-bapak ini lucu? Perhatikan tingkah laku para pria ini saat menjual kendaraan secara online. Sungguh membingungkan!
-
Apa yang membuat kata-kata promosi jualan menarik? Kata-kata promosi jualan yang menarik bisa membuat pelanggan berdatangan silih berganti. Tak sekedar menambah daya tarik, promosi yang unik juga membuat dagangan kita semakin dikenal.
-
Kapan Kombes Hengki Haryadi dipromosikan? Rotasi jabatan Dirkrimum, Dirintelkam, dan Karoops tertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/2750/XII/KEP./2023, tertanggal 7 Desember 2023. Sementara rotasi jabatan Kabidkum tertuang dalam Surat Telegram terbaru ST/2864/XII/KEP./2023 tertanggal 28 Desember 2023.
-
Apa saja kata-kata promosi yang efektif dan menarik pembeli? Ada beragam kata yang perlu dirangkai untuk membentuk kalimat ajakan yang menarik dan menjanjikan para calon pembeli. Kata-kata promosi sebenarnya dapat Anda rangkai melalui bahasa sehari-hari. Selain itu, menggunakan beragam diksi yang menarik dan bersifat ajakan juga perlu ditambahkan ke kata-kata promosi Anda.
"Debat justru lebih menguatkan dukungannya ke pasangan pilihan," ujar Denny seperti dikutip Pikiran Rakyat, 10 Juni 2014,.
Meski tak memiliki efek elektoral, debat capres yang digelar pertama kali pada pilpres 2004, menurut Denny tetap penting ditradisikan karena sehat bagi perkembangan demokrasi. (skj)