Debat Pilkada Medan: Bobby Nasution Ditanya soal Dampak Covid-19 Sampai Omnibus Law
"Ini juga salah satu memantik salah satu permasalahan di Kota Medan yang belum selesai dan meningkatkan juga bagaimana tingkat kriminalitas terus meningkat selama pandemi Covid-19," ungkap Bobby.
Dua pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan 2020, Akhyar Nasution-Salman Al Farisi dan Bobby Nasution-Aulia Rachman menjalani debat pertama Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan 2020 di Hotel Grand Mercure Medan, Sabtu (7/11) siang. Keduanya menyampaikan visi dan misi dan saling mengajukan pertanyaan.
Calon wali kota nomor urut 1, Akhyar Nasution, menyatakan mereka memiliki misi mewujudkan Kota Medan yang cantik berkarakter menuju kita masa depan yang aman dan bahagia masyarakatnya.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada diadakan? Lantas sebenarnya apa itu Pilkada? Simak selengkapnya dalam ulasan yang berhasil dilansir dari beragam sumber berikut, Jumat (12/7). 2024/Merdeka.com
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
Sementara, Bobby menyatakan visinya Kolaborasi Medan Berkah sebagai salah satu solusi mengatasi persoalan fundamental di kota Medan, seperti sarana dan fasilitas yang buruk, serta korupsi dan pungli yang tinggi.
Debat kemudian dilanjutkan dengan dua segmen di mana pasangan calon diberi pertanyaan dari panelis terkait kesejahteraan, pandemi Covid-19, dan narkoba. Pasangan nomor urut 2, Bobby-Aulia, ditanya soal maraknya tindak kejahatan di Kota Medan. Bobby menjawab permasalahan ini tidak terlepas dari tidak meratanya bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak Covid-19 di Kota Medan.
"Ini juga salah satu memantik salah satu permasalahan di Kota Medan yang belum selesai dan meningkatkan juga bagaimana tingkat kriminalitas terus meningkat selama pandemi Covid-19," ungkap Bobby.
Untuk mengatasinya, Bobby menjanjikan pihaknya akan berupaya meningkatkan kegiatan-kegiatan UMKM. Dia menyatakan akan membangun satu sentra wirausaha di setiap kelurahan.
Sementara, paslon nomor urut 1 ditanya tentang langkah mereka mengatasi tingginya tingkat pengangguran terbuka di Kota Medan. Mereka menyatakan akan meningkatkan potensi masyarakat, seperti menguatkan UMKM dan meningkatkan digitalisasi.
“Akan kami selesaikan dengan Kedai Berkawan. Kedai Berkawan ini merupakan program untuk UMKM kita baik dalam permodalan dan pelatihan-pelatihan,” ucap Akhyar.
Selanjutnya, Bobby-Aulia yang ditanya tentang dampak pandemi Covid-19, mengatakan pihaknya akan mendorong digitalisasi bagi UMKM. Menurutnya, ini yang belum terwujud di Kota Medan.
Namun, hal itu dibantah Akhyar saat menjawab pertanyaan rencana aksi kesiapan fasilitas kesehatan. Dia mengatakan penyediaan masker bukan barang langka. Para perajin masker di kawasan Jalan Bromo sudah menggunakan platform digital dalam pemasarannya. “Jadi digitalisasi ekonomi di Kota medan bukan barang baru di Kota Medan, Sudah terjadi,” sebut Akhyar.
Saling jawab secara langsung terjadi saat masing-masing pasangan calon melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Salah satunya, saat Salman Alfarisi melemparkan pertanyaan soal Omnibus Law kepada Bobby-Aulia. “UU Omnibus Law sangat memukul warga Kota Medan sehingga ada trauma... bagaimana Anda menyikapi UU Omnibus Law ini?” tanyanya.
Bobby menjawab, “Medan adalah bagian NKRI, oleh karena itu kita harus mengikuti kebijakan nasional,” ucapnya.
Seusai debat, masing-masing pasangan calon mengklaim sukses dalam agenda itu. Mereka menyatakan telah tampil dengan baik. Akhyar yakin seluruh warga Kota Medan memahami dan dapat menyerap dan menilai pernyataan mereka.
“Ini menambah keyakinan kami, seluruh warga Kota Medan akan menjatuhkan pilihan kepada Akhyar dan Salman pada 9 Desember nanti,” ujarnya.
Bobby juga menyampaikan optimismenya. Dia berharap masyarakat merespons baik visi-misinya dengan baik. “Mudah-mudahan, debat hari ini, debat pertama bisa membuka pikiran masyarakat Kota Medan melihat apa yang kami lakukan ke depannya,” sebutnya.
Pilkada Kota Medan dijadwalkan digelar 9 Desember mendatang. Dua pasang calon telah ditetapkan KPU Kota Medan, yakni pasangan nomor urut 1, Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, dan pasangan nomor urut 2, M Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman. Akhyar sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota/Plt Wali Kota Medan, sedangkan Bobby dikenal sebagai menantu Presiden Joko Widodo.
(mdk/ray)