Dedi Mulyadi rangkul PKB dan Hanura demi tiket Pilgub Jabar 2018
Dedi Mulyadi rangkul PKB dan Hanura demi tiket Pilgub Jabar 2018. Bakal calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan, seharusnya dalam politik, setiap orang yang menjadi kontestan tidak perlu merasa memiliki lawan. Sebab, lawan sesungguhnya menurut dia adalah hawa nafsu sendiri.
Bakal calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Golkar Dedi Mulyadi mengatakan, seharusnya dalam politik, setiap orang yang menjadi kontestan tidak perlu merasa memiliki lawan. Sebab, lawan sesungguhnya menurut dia adalah hawa nafsu sendiri.
Hal itu dia ungkapkan disela kegiatan Musyawarah Wilayah DPW PKB Jawa Barat yang dilaksanakan di Hotel Horison, Kota Bekasi, Rabu (2/8).
Pria yang akrab disapa Kang Dedi itu lebih memilih mencari sahabat dibandingkan dengan mencari lawan. Sejak lama, dia bersama PKB juga telah menjalin persahabatan tersebut.
"Politik itu tidak boleh ada lawan, karena politik itu adalah cara memperbanyak sahabat. Saya dengan PKB misalnya, kalau bicara tentang persyaratan untuk maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat, kan kita (Golkar) ada 17 kursi, sementara PKB punya 7 kursi, itu kan strategis," jelas Dedi.
Guna melebarkan sayap persahabatan itu, Dedi mengatakan, bukan hanya menjalin komunikasi dengan PKB, dengan partai lain pun, komunikasi tetap ia jalin secara terbuka.
Konten komunikasinya pun, menurut dia, lebih mengarah pada penyelesaian permasalahan di Jawa Barat, bukan melulu tentang formula personalia orang yang akan dicalonkan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 2018 mendatang.
"Visi dan kesamaan platform partai itu yang kita bicarakan, gunanya supaya ada solusi terhadap persoalan yang hari ini dialami oleh masyarakat Jawa Barat. Baru setelah itu, kita bicarakan soal siapa-siapanya," katanya menambahkan.
Saat disinggung partai selain PKB, Dedi menegaskan, dengan Partai Hanura pun dirinya tetap berkomunikasi secara aktif. Menurut dia, pergantian kepemimpinan di tubuh Partai Hanura Jawa Barat yang saat ini terjadi, tidak mengubah ritme komunikasi yang sudah lama dibangun.
"Barusan teleponan dengan Pak Aceng Fikri, nanti kami bertemu. Ketua Hanura Purwakarta juga kan sering main ke rumah, jadi soal dukungan yang sempat dideklarasikan itu, itu mah mengalir saja. Alhamdulillah sudah ada pondasinya, tinggal dikuatkan lagi," pungkasnya.