Dedi Mulyadi siap mundur dari Golkar jika tak didukung jadi cagub Jabar
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil sikap tegas terkait beredarnya surat rekomendasi Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar. Dedi tak sungkan mundur dari jabatan strategis tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil sikap tegas terkait beredarnya surat rekomendasi Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar. Dedi tak sungkan mundur dari jabatan strategis tersebut.
"Sikap saya adalah, kalau Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kebesaran partai, saya siap mengorbankan diri bahkan menghilangkan jabatan Ketua DPD pun saya siap kalau itu untuk kebaikan partai," kata Dedi Mulyadi.
Bupati Purwakarta itu menyampaikannya dalam orasinya di hadapan ratusan kader Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Dedi menambahkan, niatnya untuk maju di Pilgub Jabar jangan sampai merusak keutuhan Golkar yang sudah terbentuk sampai saat ini. Dedi mengaku tidak takut hilang jabatan tersebut jika memang itu untuk kepentingan partai.
"Dan kehadiran saya jika berangkatnya mengorbankan banyak orang, biarkan Golkar berjalan pada pikirannya, biarkan saya mewujudkan mimpi-mimpi saya bersama rakyat Jawa Barat," imbuhnya.
Nama Dedi Mulyadi sendiri saat ini memang selalu berada di bawah bayang-bayang bakal calon Gubernur lainnya Ridwan Kamil. Dalam beberapa survei nama Ridwan Kamil kerap bertengger di atas terkait popularitas dan elektabilitasnya.
Namu Dedi mengingatkan kepada DPP Partai Golkar pengalaman Pilgub Jabar sebelumnya di mana beberapa tokoh dengan elektabilitas tertinggi tidak menjadi jaminan bisa menduduki posisi sebagai gubernur. "Pilgub Jawa Barat kandidat tertinggi dua kali jatuh ke posisi ketiga. Siapa yang bisa meramal yang menang di Pilkada 2018, hanya prediksi. Survei hanya panduan, kemenangan tetap Allah yang menentukan. Di Pilkada DKI Golkar punya keyakinan menang, tapi Allah berkehendak lain," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ratusan kader Golkar yang berada di lokasi menuntut agar DPP Golkar untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi untuk Dedi Mulyadi sesuai Rapimda Partai Golkar (26/4) di Karawang.
"Kita minta agar DPP segera keluarkan surat rekomendasi karena Dedi Mulyadi diusung sesuai mekanisme partai," ungkap Doni salah satu pengurus Partai Golkar Kabupaten Bandung.
Selain itu para kader menuntut agar DPP tidak melakukan politik transaksional karena tidak sesuai dengan marwah partai Golkar. Indikasi itu muncul pasca beredarnya surat rekomendasi bodong yang mencalonkan selain Dedi Mulyadi.
"Jelas suara Golkar suara rakyat bukan suara elit jangan sampai Golkar tergadai oleh politik transaksional karena Golkar milik rakyat," sebutnya.
Baca juga:
Surat 'bodong' Ridwan Kamil bikin Dedi Mulyadi meradang
Dedi Mulyadi mengaku diminta Rp 10 M biar SK cagub Jabar keluar
Di mata Wapres JK, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi sama baiknya
Haris Yuliana pantang mundur jika diinstruksikan maju di Pilgub Jabar
Sekda Jabar setia menanti keputusan PDIP soal cagub
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.