Demokrat akan bahas cawapres Prabowo hasil ijtima ulama dengan Presiden PKS
Partai Demokrat akan membahas hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional GNPF yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Partai Demokrat akan membahas hasil Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional GNPF yang merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Pembahasan akan dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di Hotel Gran Melia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Ya tentu lah, nanti kami akan bicarakan itu (soal Prabowo-Salim)," kata Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/7).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
Selain membahas rekomendasi cawapres hasil forum ijtima GNPF, pihaknya juga bakal menyampaikan hasil pertemuan dengan Gerindra. Dalam pertemuan itu, Demokrat sepakat berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung Prabowo sebagai capres.
"Kami akan menyampaikan apa yang sudah kami komunikasikan, baik dengan Gerindra yang dua kali maupun dengan PAN," tegasnya.
Ditanya kriteria Demokrat soal calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo, Hinca tutup mulut. Menurutnya, Demokrat menyerahkan sepenuhnya pembahasan calon wakil presiden kepada Prabowo, sebagaimana yang disampaikan SBY usai pertemuan.
"Kami serahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo yang penting bisa komitnya yang bagus dan punya peluang menang yang besar," ucap Hinca.
Walaupun tidak mengajukan nama dan kriteria cawapres, lanjut Hinca, Demokrat berharap Prabowo menggandeng sosok yang punya kans menang besar serta diterima oleh seluruh mitra koalisi.
"Yang penting bisa rumitnya yang bagus, dan punya peluang menang yang besar sehingga bisa berkesinambungan program-program yang dibicarakan bersama bisa sukses. Dan tentu Pak Prabowo nanti yang memilih tapi dibicarakan bersama koalisi itu," tandasnya.
Diketahui, Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama dari kalangan religius untuk mendampingi Prabowo.
Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Maka, capres dan capres-cawapres rekomendasi Ijtima Ulama perpaduan antara nasionalis-religius.
"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan Prabowo Subianto-Al Habib Salim Segaf Al-Jufri dan Prabowo Subianto-Ustaz Abdul Somad Batubara sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," kata Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak.
(mdk/bal)