Demokrat: Kita pakai akal sehat, kalau kalah terhormat
Demokrat: Kita pakai akal sehat, kalau kalah terhormat. Partai Demokrat tetap konsisten mendukung paket B dalam opsi rapat paripurna pengesahan RUU Pemilu. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo menyatakan, anggota fraksinya juga siap jika harus voting di paripurna nanti.
Partai Demokrat tetap konsisten mendukung paket B dalam opsi rapat paripurna pengesahan RUU Pemilu. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Roy Suryo menyatakan, anggota fraksinya juga siap jika pengambilan 5 opsi paket RUU Pemilu diputuskan dengan mekanisme voting.
"Siap, kalau pun semua berpikir logis alhamdulillah, kalau tidak, kita pun kalah secara terhormat, karena kita mempertahankan logika akal sehat," kata Roy di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/7).
Salah satu isu di paket B yang paling alot diperdebatkan yakni angka ambang batas pencalonan presiden di angka 0 persen. Roy menyebut, fraksinya mendorong angka ambang batas capres 0 persen karena berpegang pada putusan MK yang menyatakan Pemilu 2019 dilakukan serentak. Sehingga penerapan ambang batas tidak bisa lagi berlaku.
"Kita lihat saja, yang penting kita sesuai logika dan akal sehat, jadi karena sekali lagi ini Pemilu baru, belum ada tolak ukurnya kita ikuti apa yang sudah diputuskan MK seberapapun namanya presidential threshold itu enggak masuk akal," tegasnya.
PKB telah memutuskan bergabung 5 partai pendukung pemerintah lain mendukung opsi paket A. Sementara PAN hingga saat ini belum terlihat sikap resminya. Roy menuturkan, pihaknya tak mau ikut campur dengan sikap PAN dan PKB.
"Ya biarkan saja namanya dinamika politik, tapi kita tetap gunakan logika akal sehat," pungkasnya.
Saat ini, fraksi-fraksi partai di DPR terbagi menjadi 2 kubu terkait 5 opsi paket isu krusial yakni paket A dan B. Fraksi partai pendukung pemerintah, PDIP, Golkar, NasDem, Hanura dan PPP memutuskan memilih paket A. Sementara, 3 fraksi dari partai oposisi, Gerindra, PKS dan Demokrat di paket B.
Salah satu isu krusial yang alot menjadi perdebatan yaitu soal isu ambang batas pencalonan presiden. Di paket A, partai pendukung pemerintah mendorong ambang batas capres berada di angka 20 persen. Kemudian, di paket B, Gerindra, Demokrat dan PKS ingin ambang batas capres dihapus.
Baca juga:
175 Anggota DPR tak tampak di paripurna putuskan RUU Pemilu
Pilih presidential threshold nol persen, PKS siap voting
Mendagri ungkap lobi RUU Pemilu, ada yang ngotot tak mau berubah
Rapat sampai jam 2 pagi, PAN masih rahasiakan sikap soal RUU Pemilu
87 Anggota Fraksi Golkar hadir di paripurna, siap voting RUU Pemilu
Jelang voting RUU Pemilu, PKB akhirnya ikut kubu partai pemerintah
Demokrat ibaratkan presidential threshold seperti karcis sobek
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.