Demokrat sebut peluang duet Jokowi-AHY masih terbuka
Amir menyebut safari politik AHY dengan Jokowi dan sejumlah petinggi partai menunjukkan kepiawaian dalam berkomunikasi.
Ketua DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengatakan peluang duet antara Joko Widodo dan Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pemenangan Pilkada dan Pemilu 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu masih terbuka. Menurutnya, dalam politik segala kemungkinan bisa saja terjadi.
"Ya semua kemungkinan di politik kan terbuka. Anything posible gitu loh Tapi kan kita menyadari bahwa politik itu dalam konteks perjalanannya sangat dinamis," kata Didik saat dihubungi, Selasa (6/3).
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Agus Harimurti Yudhoyono merayakan ulang tahunnya? AHY baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-45 pada tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Namun, Didik menyebut Demokrat belum memutuskan akan mencalonkan AHY maju bersama Jokowi atau pesaingnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kami mas AHY dan Demokrat ini belum final, apakah mas AHY kemudian akan maju di dalam konteks poros pak Jokowi atau pak Prabowo ataukah ada poros baru itu tentu ini sangat dinamis," terangnya.
Demokrat, kata Didik, masih menimbang dengan hati-hati apakah akan merapat ke kubu Jokowi, Prabowo atau bahkan bersama poros baru. Sebab, menurut dia, partainya masih menyerap aspirasi publik soal munculnya pemimpin alternatif.
"Dan kami tentu akan mengikhtiarkan sama-kader kader Demokrat se-Indonesia sama mas AHY untuk juga menilai publik sampai sejauh mana ekspetasinya akan lahirnya sebuah alternatif pemimpin baru," ujar Didik.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menolak menilai kecocokan antara Jokowi-AHY jelang Pilpres 2019. Amir menilai AHY memiliki potensi untuk menjadi pemimpin masa depan.
"Jangan bicara soal cocok tidak cocok ya. Yang jelas AHY adalah figur yang punya potensi. Tetapi biarlah dia menghadapi panggilan sejarahnya sendiri," klaimnya.
Lebih lanjut, Amir menyebut safari politik AHY dengan Jokowi dan sejumlah petinggi partai menunjukkan kepiawaian dalam berkomunikasi.
"Ini kan kalau kita lihat sebetulnya adalah kepiawaiannya seorang AHY di dalam berkomunikasi ya, pemimpin-pemimpin negara kita," tandas Amir.
Diketahui sebelumnya, AHY bertemu Presiden RI Joko Widodo untuk memberikan undangan acara Rapimnas di Sentul, Jawa Barat dan rencananya Jokowi akan hadir pada pembukaan di hari Sabtu (10/3). AHY membantah membahas pertemuannya dengan Jokowi juga masalah pencapresan.
Baca juga:
KPU sebut tak ada aturan larang Jokowi temui partai di Istana
Peneliti LIPI minta Jokowi fokus tuntaskan janji, ketimbang sibuk cari Cawapres
Gerindra buka peluang ikut poros partai Islam di 2019
PKB buka peluang bentuk poros baru dari partai berbasis Islam
Partai basis Islam bentuk poros ketiga, Gerindra ibaratkan Pilgub DKI 2017