Di Acara Reuni 212, PKS Ingatkan Hati-Hati Pilih Pemimpin 2024
Mardani mengajak peserta Reuni 212 untuk berhati-hati memilih pemimpin dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Menurut dia, persiapan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang harus disiapkan dari sekarang.
Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera menyinggung kepemimpinan saat menghadiri acara reuni 212 yang digelar secara virtual, Rabu (2/12). Mardani menyebut revolusi akhlak harus dimulai dari pemimpin.
Oleh karena itu, Mardani mengajak peserta Reuni 212 untuk berhati-hati memilih pemimpin dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Menurut dia, persiapan pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang harus disiapkan dari sekarang.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
-
Siapa yang didatangkan PSIS Semarang? Pada Selasa (14/11), PSIS Semarang resmi datangkan pemain baru mereka, Evan Dimas Darmono dari Arema FC.
-
Bagaimana PKS menanggapi putusan MK? Putusan Mahkamah Konstitusi terhadap sengketa Pilpres 2024, bersifat final dan mengikat, meski tak sepenuhnya sesuai dengan harapan. Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024.
-
Kapan pertemuan Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan dengan PKS diselenggarakan? Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menerima kunjungan dari Ketua Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan di Kantor DPTP PKS, Jakarta, Selasa, (11/7)
-
Apa tujuan utama pertemuan Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan dengan PKS? Pertemuan Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan bersama PKS ini diinisiasi oleh Ketua Relawan Nasional Indonesia Anies Muhammad Erwin Hamzah yang disemarakkan dengan lebih dari 100 simpul relawan yang lain. Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan rombongan Simpul-Simpul Relawan Anies Baswedan ke Kantor DPP PKS tersebut. Syaikhu berharap pertemuan ini menjadi awal persatuan untuk memenangkan Anies Baswedan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan kepada PSIS Semarang? Hukuman bertanding tanpa penonton dikeluarkan langsung oleh PSSI selaku induk sepak bola Indonesia. Berdasarkan surat dari PSSI, PSIS Semarang dianggap melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi pengulangan kejadian yang sama yaitu keributan antara suporter PSIS Semarang dengan suporter klub tamu. Keributan itu menyebabkan adanya korban luka-luka dan hal itu diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin.
"Satu saja segala yang naik dan turun karena kepemimpinan. Revolusi akhlak dimulai dari pemimpin dan pemimpin tertinggi yang harus memulainya, karena itu pada kesempatan yang mahal ini buat semuanya hati-hati memilih pemimpin. 2024 harus disiapkan betul-betul dari sekarang," kata Mardani Ali Sera.
Menurut Mardani, sebelum Pilpres 2024, masyarakat harus memilih kepala daerah dalam Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Dia mengingatkan agar masyarakat memilih pemimpin berakhlak.
"Sebelum 2024, 9 Desember 2020 kita di 270 titik memilih pemimpin. Pilih pemimpin beriman insyaallah Indonesia baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," tandasnya.
Fadli Zon Singgung Pemerintah Islamophobia
Sementara itu, politisi Gerindra Fadli Zon menilai revolusi akhlak harus dimulai dari pemerintah. Menurut dia, pemerintah harus memberikan contoh kepada masyarakat dalam memimpin sebuah negara.
"Mengenai revolusi akhlak ini pertanyaannya revolusi ini dimulai dari mana? dari atas atau dari bawah. Nah menurut saya kalau memang yang menjadi pokok masalah sekarang ini justru akhlak kita di dalam bernegara. Jadi seharusnya revolusi itu dari atas memberikan contoh teladan ke bawah karena persoalan-persoalan kekinian kita hadapi," kata Fadli Zon.
Fadli Zon yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR ini menilai pemerintah saat ini terkesan mendiagnosa dalam menangani suatu masalah. Salah satunya terkait penanganan seperti gerakan separatis di Papua.
"Kemarin kita menyaksikan ada Benny Wenda secara sepihak menyatakan sebagai intern pemimpin dari Papua Merdeka. Inilah seharusnya kepemimpinan nasional kita bagaimana merawat dan menjaga bukan salah di dalam mendiagnosis keadaan. Saya ada kesan pemerintah terkesan imslamophobia di dalam berbagai kebijakan," ujar dia.
"Ini salah membaca kemudian tentu saja nanti mendiagnosa salah resep salah urus gitu ya dan ini kita akan terkaget kaget sendiri kalau kita melihat sejarah dan sejarah dari bangsa lain bahwa apa yang kita harusnya sekarang ini bersyukur tidak terjadi seperti di negara lain," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Reuni 212 digelar secara virtual melalui FrontTv. Sejumlah akademisi, politisi maupun ulama hadir acara tersebut.
Peserta yang hadir di antaranya Ustaz Yusuf Martak, Ustaz Ahmad Al Habsi, Rocky Gerung, Refly Harun, Ustaz Slamet Maarif, Mardani Ali Sera, dan Fadli Zon. Mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo hingga politisi senior Amien Rais turut hadir acara tersebut.
(mdk/gil)