Di depan guru besar UI, Rhoma bicara soal kesetaraan gender
Dia mengakui ada kesetaraan gender dalam konteks bernegara. Meski dalam agama pria dan wanita itu jelas berbeda.
Pedangdut Rhoma Irama didaulat menjadi pembicara di seminar Dewan Guru Besar UI. Dalam sesi tanya jawab, Rhoma ditanya juga tentang kesetaraan gender.
"Bagaimana pandangan tentang kesetaraan gender dan pemimpin perempuan atau Anda akan memilih perempuan dalam kabinet Anda nanti jika terpilih," kata Prof Ine, seorang guru besar dari FE, di Aula FK UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Mendapatkan pertanyaan itu, Rhoma dengan gayanya yang khas, lebih dulu membacakan ayat-ayat Alquran yang maknanya tentang perbedaan laki-laki dan perempuan. Rhoma mengatakan ada beda laki-laki dengan perempuan.
"Laki-laki secara fisik dan mental berbeda dengan perempuan. Laki-laki itu wajib memberikan nafkah kepada perempuan. Ini konteksnya keluarga ya bkn berbangsa," ujar Rhoma.
Namun dalam konteks bernegara, raja dangdut itu, memiliki pengecualian. Dia mengakui ada kesetaraan gender dalam konteks bernegara.
"Sedangkan kalau dalam konteks berbangsa, kalau saya jadi presiden, Ibu jadi menterinya. Itulah kesetaraan gender," ujar Rhoma sambil menunjuk Prof Ine dan disambut tawa penonton.