Di Paripurna, DPR bacakan lima surat Golkar soal 'kursi panas' Setya Novanto
Di Paripurna, DPR bacakan lima surat Golkar soal 'kursi panas' Setya Novanto. Surat pertama diterima dari Novanto pada tanggal 6 Desember 2017 terkait pengunduran diri. Kemudian, surat kedua dari DPP Partai Golkar mengenai pemberhentian dan pergantian Ketua DPR Novanto pada tanggal 8 Desember.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerima lima surat terkait permohonan pengunduran diri Ketua DPR Setya Novanto. Deret surat itu disebutkan dalam rapat paripurna sore ini.
Surat pertama diterima dari Novanto pada tanggal 6 Desember 2017 terkait pengunduran diri. Kemudian, surat kedua dari DPP Partai Golkar mengenai pemberhentian dan pergantian Ketua DPR Novanto pada tanggal 8 Desember.
Surat ketiga, Fraksi Golkar mengirim surat untuk menindaklanjuti permintaan DPP Golkar tentang pergantian Ketua DPR pada tanggal 8 Desember. Keempat, kembali mengirim surat penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR.
Namun di tanggal yang sama, juga diterima surat dari Fraksi Partai Golkar tentang pembatalan penunjukan Aziz Syamsuddin oleh DPP Golkar. Belakangan diketahui surat penolakan itu dipimpin oleh Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang.
Penujukan itu menimbulkan polemik di internal Golkar. Sebab pemilihan Aziz dinilai tidak sah karena tidak melalui rapat pleno. Dua kubu antara Novanto dan Agus Gumiwang saling berebut kursi panas ketua DPR.
Pimpinan DPR akhirnya menggelar rapat pimpinan dan juga rapat Badan Musyawarah (Bamus) untuk membahas hal itu. Hasilnya DPR memilih menunda pembacaan surat penunjukan Aziz sebagai pengganti Novanto di paripurna dengan alasan untuk mencegah kegaduhan.
Selain surat Novanto, DPR menerima satu surat terkait pergantian Fahri Hamzah dari jabatan Wakil Ketua DPR. Semua surat yang masuk akan segera ditindak lajuti oleh Pimpinan.
"Untuk surat-surat tersebut sesuai dengan peraturan DPR RI Nomor 1/2014 tentang tatib akan dibahas lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku," ucap Pimpinan Rapat Paripurna Fadli Zon, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Baca juga:
Kelompok Agus Gumiwang yang tolak Aziz Syamsuddin jadi ketua DPR
Cegah kegaduhan, surat penunjukan Aziz batal dibacakan di paripurna DPR
Golkar Jabar dan DKI kompak dukung Airlangga Hartarto di Munaslub
Saat Ade Komarudin jadi ketua DPR ganti Setnov tak perlu rapat pleno Golkar
56 Anggota Fraksi Golkar teken surat penolakan Aziz jadi ketua DPR
Aziz tak langsung dilantik ketua DPR, dibahas dulu di internal Golkar
Sekjen PPP mengakui ditemui Ketua Fraksi Golkar bahas Aziz Syamsuddin jadi Ketua DPR
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).