Dipecat dari NasDem, Rachmawati makin galak serang Jokowi
Setelah dipecat dari Partai NasDem, Rachmawati Soekarnoputri makin gencar nyerang Jokow-JK.
Politikus Rachmawati Soekarnoputri dipecat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem . Pemecatan itu lantaran putri ketiga presiden Soekarno dianggap tidak sejalan dengan partai besutan Surya Paloh.
Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menegaskan, setelah melakukan rapat internal bahwa Rachmawati enggan mengikuti keputusan partai untuk mendukung pasangan Jokowi - JK sebagai presiden dan wakil presiden. Alasan itu yang dianggap partai tidak sejalan dengan etika dan disiplin organisasi.
"Oleh karena itu keputusan yang diambil partai seyogyanya jadi sebuah keputusan bulat. Kami menghargai ada perbedaan pandangan di dalam kubu partai tetapi tidak mengatasnamakan nama institusi NasDem," ucap Rio saat jumpa pers di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Selasa (5/8).
Untuk menggantikan posisi Rachmawati, NasDem menunjuk Maxi Gunawan yang sebelum menjabat anggota Dewan Pertimbangan. "Kami ucapkan terima kasih untuk Ibu Rachmawati dan tentu hubungan baik yang sudah dijalin itu tetap seperti biasa," katanya.
Sementara itu, Rachmawati Soekarnoputri membantah jika dirinya telah dipecat oleh Partai NasDem . Dia menegaskan, dirinya telah mengundurkan diri sebagai anggota sejak 24 Juli yang lalu.
"Saya ingin luruskan, saya telah membuat surat pengunduran diri tanggal 24 Juli, saya sudah mengundurkan diri dari Partai NasDem" katanya dalam jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
Setelah dipecat dari Partai NasDem , Rachmawati pun makin gencar menyerang Presiden dan wakil presiden terpilih 2014 Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Berikut serangan Rachmawati yang berhasil dihimpun merdeka.com:
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
-
Bagaimana menurut PKS, pertemuan Jokowi dengan para capres bisa membangun persatuan Indonesia? Dia menilai, jika pertemuan antara Jokowi dan ketiga kandidat capres terkuat itu terlaksana, maka persatuan Indonesia akan semakin baik. Sebab, seluruh tokoh terlihat bekerja sama membangun bangsa. "Bagus, saya senang itu. Itu berpikir matang dan dewasa. NKRI ini negara lagi baik-baik. Segala sesuatu kalau digabung dengan pemikiran-pemikiran positif untuk membangun NKRI ke depan itu positif."
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa usulan PKS untuk Presiden Jokowi terkait capres 2024? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
Tak dukung Jokowi-JK, Rachmawati ingin berpihak pada kebenaran
Rachmawati Soekarnoputri menegaskan, pengunduran dirinya dari Partai NasDem karena sikap politi yang sudah tidak bisa bersama dengan Partai NasDem. Dia mengatakan hal itu bukan karena dia mendukung nomor urut satu tapi karena keberpihakannya kepada kebenaran.
"Ini memang menjadi sikap politik saya yang tidak bisa bersama partai NasDem, saya ingin menegaskan, keputusan ini bukan karena saya memihak nomor satu, saya punya keberpihakan kepada kebenaran," ucapnya.
Rachmawati sebut kebijakannya tak didengar Surya Paloh
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Rachmawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Salah satunya yakni berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan mengusung Joko Widodo dan Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden 2014.
Menurut Rachmawati, Surya Paloh tak pernah mendengar masukan dan nasehatnya selama menjabat Ketua Dewan Pertimbangan. Bahkan, bos Metro TV itu tidak menggubris kebijakannya ke DPP Partai NasDem.
"Saya sering bicara dengan ketua umum untuk kebijakan-kebijakan DPP tapi tak digubris," ujarnya.
Rachmawati sebut Sekjen NasDem Pembohong besar
Rachmawati Soekarnoputri menyindir Sekjen Partai NasDem Rio Patrice Capella sebagai sosok pembohong besar. Pasalnya, Rio mengatakan bahwa Rachmawati pernah dapat teguran. Pada hal, dia mengaku jika dirinya mengundurkan diri dari partai besutan Surya Paloh.
"Rio Capella itu pembohong besar. Saya tidak pernah dapat teguran, misal dalam perusahaan ada SP1 SP2, saya sangat kaget jika saya diberhentikan kemarin. Sebulan lalu saya sudah bilang mengundurkan diri, pertimbangan sosiologis, ideologis dan politis saya akan mengundurkan diri," tuturnya.
Rachmawati tuding Jokowi menang ada intervensi asing
Rachmawati Soekarnoputri menilai pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 telah dicederai dengan intervensi negara asing. Untuk itu, ada upaya pihak luar yang berkinginan memenangkan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dengan imbalan konsesi bisnis.
"Masalah dalam pilpres ini utamanya adalah mencederai demokrasi kita. Saya menolak proses dari pilpres ini karena telah diintervensi asing," kata Rachma saat jumpa pers di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8)
Menurut Rachmawati, ada sebuah grand design yang telah dimainkan oleh asing dalam proses pilpres lalu. "Grand design dari asing ini, memberikan konsultan politik untuk memenangkan salah satu pihak dalam proses pilpres kali ini," ujarnya
Rachmawati tantang Jokowi konsisten ungkap kasus korupsi BLBI
Rachmawati Soekarnoputri mengaku memiliki alasan menolak Partai NasDem berkoalisi dengan PDIP mengusung, Joko Widodo sebagai presiden. Menurutnya, Jokowi tidak akan bisa konsisten menyelesaikan kasus korupsi mantan presiden RI, Megawati Soekarnoputri. Adik kakak turunan Soekarno ini memang tak pernah akur.
"Saya melihat proses pilpres kali ini, dimana NasDem bersama PDIP. Bagaimana BLBI yang belum tuntas, dosa-dosa Megawati, tidak ada jawaban, padahal itu konsideran dosa politik Megawati," kata Rachma di rumahnya di Jati Padang, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).