Dipecat PKS, Fahri Hamzah mau gabung Demokrat?
Pengamat politik sarankan Fahri Hamzah agar sabar menunggu, dan mulai membiasakan sebagai warga biasa.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memecat Fahri Hamzah dari keanggotaan partai. Sikap arogan PKS membuat Fahri melakukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Belum usai jalur hukum ditempuh, dia dikabarkan loncat ke Partai Demokrat.
Pengamat politik Ray Rangkuti, menyarankan Fahri bertindak lebih sabar sebelum pindah partai. Apalagi jalur hukum ditempuhnya masih dalam tahap proses. Maka itu, sebaiknya Fahri menunggu hasil gugatan.
"Apa salahnya dia (Fahri) masih untuk menunggu keputusannya dari pengadilan, mau itu seperti apa keputusannya. Ini nampak seperti tidak elegan. Tahu-tahu sementara ini dia mau pindah ke Demokrat, otomatis dia seperti ketakutan atau apalah," kata Ray kepada merdeka.com, Rabu (20/4) kemarin.
Fahri, kata Ray, menunjukkan sikap tidak elegan bila benar pindah ke Partai Demokrat dalam waktu dekat. Alangkah baiknya bila bekas wakil ketua DPR itu menikmati jabatan warga biasa sambil menunggu keputusan pengadilan.
"Sebaiknya dipikir matang-matang dulu sebelum melangkah, jangan marah-marah. Nikmati saja dulu sebagai warga negara biasa. Kalo sudah dipikir matang-matang barulah pindah ke partai, namun akhir tahun ini," saran Ray kepada Fahri.
Kabar pindah ke Partai Demokrat juga memperlihatkan bahwa sosok Fahri terkesan ketakutan. Selain itu, kondisi itu juga menunjukkan bahwa dia tidak sabar menunggu putusan.
Sejauh ini, Ray menilai Fahri sebagai orang dengan kepercayaan diri tinggi. Sehingga dia menyarankan Fahri tidak perlu terburu-buru loncat ke Partai Demokrat.
"Sabar saja dulu nggak usah terburu-buru. Apalagi kita lihat Fahri ini orangnya sangat percaya diri dan dirinya banyak massa, apa yang perlu diburu-burukan. Dia kan selalu bilang kalau masanya solid, kenapa mesti takut, kenapa dia yang datangin partai, mestinya partai yang datangi dia," terangnya.