Dipecat, tiga politisi Golkar pertanyakan aturan partai
Menurut mereka, pemecatan ini telah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO).
Tiga politisi Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita, Poempida Hidayatullah dan Nusron Wahid angkat bicara terkait soal pemecatan dirinya oleh partai karena mendukung Jokowi-JK. Menurut mereka, pemecatan ini telah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO).
"Kami sudah mendapatkan surat barangkali Poempida juga bawa, saya punya suratnya. Ternyata isi suratnya yang kami terima sama, hanya bedanya nomor dan nama yang beda. Kalau saya nomor suratnya 333, Pak Nusron 334, dan Pak Poempida 335 yang kami terima," ujar Agus Gumiwang saat konferensi pers di Senopati Suites Apartment, Jalan Senopati Raya, No 41, Jakarta, Selasa (24/6) malam.
Sesuai mekanisme partai, kata Agus, dia dan kedua rekannya seharusnya lebih dulu diberi surat peringatan dan teguran dari DPP Partai Golkar. "Kami belum pernah menerima surat itu," ujarnya.
"Oleh sebab itu karena, kami menganggap pemecatan, ketiga ini pilihan pasangan Jokowi- Jusuf Kalla. Ini tertera surat DPP Golkar," lanjutnya.
Sementara itu, Nusron Wahid menilai sikap partai pimpinan Aburizal Bakrie terlalu berlebihan. Pasalnya, lanjut dia, selama di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie partai berlogo pohon beringin itu elektabilitasnya kian menurun. "Grafik suara Golkar menurun, ini merupakan hegemoni kekuasan," ujarnya.
Oleh karena itu, dia meminta kepada pengurus DPP Golkar untuk mematuhi aturan partai. "Pemutusan dan pemecatan ini tidak sesuai AD/ART dan PO," katanya.
Selain itu, Poempida memberikan alasan mengapa pihaknya mendukung pasangan nomor urut 2. Menurutnya Jusuf Kalla yang juga kader Golkar merupakan salah satu kader terbaik. Dengan begitu, dia berpendapat lebih baik mendukung kadernya ketimbang partai politik lainnya.
"Pak Jusuf Kalla bagaimana pun kader Golkar yang terbaik dia adalah kader mantan ketua umum Golkar dan kader Golkar karena itu kita harus dukung. Jadi ini yakin kepentingan sesaat," ungkapnya.