Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, PPP Klaim Berpengalaman
Ketua DPP PPP, Lena Maryana Mukti, menolak dikatakan kasus Rommy mempengaruhi elektabilitas PPP. Walaupun dia akui dampak itu pasti ada untuk partai Ka'bah.
Survei Charta Politika Indonesia memprediksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak lolos ke Parlemen karena hanya mendapat 2,4 persen suara di Pemilu 2019. Salah satu sebabnya karena kasus OTT KPK, terhadap Romahurmuziy atau Rommy, ketum PPP saat itu.
Ketua DPP PPP, Lena Maryana Mukti, menolak dikatakan kasus Rommy mempengaruhi elektabilitas PPP.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
"PPP organisasinya adalah organisasi kader yang tidak tergantung pada satu ketua umum dan bekerja berjalan dengan baik dan Partai PPP adalah partai yang cukup berpengalaman," kata Lena ketika dihubungi wartawan, Jumat (5/4).
Menurut Lena, survei Charta Politika tak terlalu akurat. Sebab survei tersebut hanya memotret segelintir orang dan mengambil persepsi masyarakat saat ini. Kemudian, survei itu hanya mengambil beberapa sampel dan tidak menyeluruh.
"Itu tidak dipotret secara menyeluruh begitu ini hanya sampel-sampel saja dan mungkin sampel ini bukan di kalangan pemilih PPP kan begitu," ucapnya.
Meski begitu, Lena mengakui bahwa kasus OTT Romy tetap memiliki dampak. Tetapi berdasarkan hasil kunjungannya ke basis pemilih, pilihan para pemilih tradisional PPP tak berubah.
"Bukan sama sekali enggak ada, (pengaruh OTT Romy pada elektabilitas) ada pertanyaan-pertanyaan, tetapi kami jelaskan. Sejauh ini enggak ada saya turun ke bawah bertemu dengan para pemilih yang pemilih loyalnya Ka'bah tetap memilih Ka'bah kok," jelasnya.
Sebelumnya, Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Legislatif 2019. Hasilnya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP), Partai Gerindra, dan Partai Golkar masih teratas dan menjadi pilihan masyarakat Indonesia.
PDIP masih menjadi pilihan tertinggi dengan 25,3 persen. Disusul, Partai Gerindra 16,2 persen dan Partai Golkar 11,3 persen. Tetapi masih ada partai yang berada di bawah 5 persen. Di antaranya PAN 3,3 persen; PPP 2,4 persen; PSI 2,2 persen; Partai Perindo 2,0 persen; dan Hanura 1,0 persen.
Dalam pemaparannya, Direktur Riset Charta Politica, Muslimin, menyebut tren elektabilitas kebanyakan partai meningkat dan stagnan. Namun, hal itu berbeda terhadap PPP. Elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu menurun.
"Kalau dilihat dari sisi tren, sebagian besar partai memiliki tren naik seiring dengan semakin dekatnya pemilu legislatif. Sementara beberapa partai terlihat stagnan. PPP menjadi partai yang memiliki tren menurun," kata Muslimin di Es Teller 77, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Baca juga:
Ditemui Suharso, BJ Habibie Harap PPP Lolos Ambang Batas Parlemen
Dinilai Sulit Masuk Parlemen, PPP Pertanyakan Hasil Survei Charta Politika
Survei Charta Politika: Elektabilitas PDIP & Gerindra Terus Naik, PPP Merosot
Suharso Sebut Kebangkitan PPP Berawal dari Jakarta
Kunjungi Posko Pemenangan, Suharso Yakin PPP Mampu 'Hijaukan' Jakarta
Kiai Asep Bantah Bertemu Romahurmuziy Sebelum KPK Melakukan OTT
Bangkit Usai Kasus Rommy, Plt Ketum PPP Konsolidasi Kader di Jatim