Djarot heran masih saja ada warga lakukan penolakan kampanye
Djarot heran masih saja ada warga penolakan kampanye. Penolakan kembali diterima oleh pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Djarot melakukan yang sedang blusukan di Petamburan, Tanah Abang tiba-tiba diadang oleh sekelompok warga mayoritas laki-laki.
Penolakan kembali diterima oleh pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Djarot melakukan yang sedang blusukan di Petamburan, Tanah Abang tiba-tiba diadang oleh sekelompok warga mayoritas laki-laki.
"Bukan penolakan, tapi pengadangan. Bukan di Tanah Abang, tapi di Petamburan. Kami kan waktu itu diundang seorang RW di situ. Kita mau menuju rusunami di situ untuk melihat ke sana," tutur Djarot di Kebon kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat (25/11).
Djarot menceritakan beberapa orang warga mengadang dirinya tidak boleh mengunjungi dan melakukan interaksi dengan warga di daerahnya. "Begitu kita masuk kita diadang oleh sekelompok orang. Ada Panwaslu di situ, ada KPU di situ. Jadi nanti akan dilaporkan," ungkap Djarot.
Djarot pun heran masih saja ada warga melakukan penolakan. Padahal dijelaskan Djarot hal tersebut sudah digolongkan pelanggaran kampanye.
"Jadi kalau menurut saya itu merupakan tindak pidana. Mereka rupanya masih belum kapok melakukan pelanggaran seperti ini. Kalau dari pihak kami, kami akan sabar," ujar Djarot.
Terkait pengadangan yang terjadi, Djarot mengatakan tidak khawatir dukungan suara di daerah lain menurun. "Tidak apa-apa. Makanya itu, begitu ada pengadangan seperti itu, kami minta Panwaslu, Bawaslu dan kepolisian itu tegas. Ini yang disebut oleh banyak pihak sebagai penistaan demokrasi," ujar Djarot.
Sebelumnya, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Djarot Saeful Hidayat kembali menerima penolakan kampanye. Penolakan kampanye kali ini terjadi di kelurahan Petamburan. Beberapa laki-laki berkumpul berbondong-bondong mengadang Djarot masuk ke lokasi mereka.
"Kami menolak kedatangannya, kami tidak mau," ujar seorang warga bertopi kopiah warna putih di Rw 05 jalan Administrasi II, kelurahan Petamburan, kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat (25/11).
Melihat warga yang berteriak menolak, Djarot menanyakan identitas namun pria tersebut tidak menjawab.