Djarot sebut PDIP tak mungkin usung Risma dan Ganjar di Pilgub DKI
"Kita komitmen agar kepercayaan rakyat di setiap daerah itu harus dihargai juga," kata Djarot.
Waktu pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017 tak lama lagi akan digelar. Sejumlah nama calon bermunculan untuk melawan calon petahana Gubernur Basuki T Purnama (Ahok).
Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat menegaskan, partainya belum membahas penjaringan. PDIP, kata dia masih memfokuskan diri pada dukungan kepada Ahok yang dinilainya menjalankan program PDIP.
"Ini konsolidasi dulu. Program sekarang sebenarnya yang bikin kan PDIP. Jakarta baru kan zaman PDIP (tahun) 2012 yang diteruskan Pak Ahok sekarang," kata Djarot ketika ditemui di Balai Kota, Jakarta, Selasa (19/1).
PDIP diketuai baru saja melakukan Rakernas di Jexpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Adapun agenda yang dibahas dalam Rakernas tersebut salah satunya adalah soal persiapan pemilihan kepala daerah.
Menurut Djarot, Rakernas tidak membahas penjaringan. Kabar PDIP bakal mencalonkan Wali Kota Surabaya Tri Rismharini, kata dia, dipastikan tidak dilakukan, sebab Risma baru terpilih dalam Pilwalkot Surabaya 9 Desember 2015 lalu.
"Oh enggak (omong penjaringan). Tapi Bu Risma tak mungkin, wong baru kepilih di Surabaya, bagaimana sih. Ini makanya gak bisa main-main. Saya sudah bertemu Bu Risma dan tak mungkin lah," jelas dia.
Dia menambahkan, dalam Rakernas itu juga diusulkan beberapa nama oleh peserta Rakernas. Nama yang disebutkan selain Risma adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan dia sendiri.
Namun kemungkinan untuk untuk mencalonkan Ganjar, kata dia belum dibicarakan secara mendalam oleh PDIP sebab yang bersangkutan masih fokus memimpin Jawa Tengah.
"Pak Ganjar masih selesaikan di Jateng. Kita komitmen agar kepercayaan rakyat di setiap daerah itu harus dihargai juga," tutup dia.