Djarot soal elektabilitas turun: Tunggu tanggal 15 Februari
Djarot soal elektabilitas turun: Tunggu tanggal 15 Februari. Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tanggapi santai hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menempati berada di urutan kedua. Dia yakin akan tetap memenangi Pilgub DKI.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat tanggapi santai hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan dia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menempati berada di urutan kedua. Dirinya yakin hasil tersebut akan berubah dengan sendirinya.
"Ya enggak papa toh, ora popo. Berarti kita harus turun ke bawah. Nanti kan naik sendiri, nanti Januari naik sendiri," ucap Djarot kepada awak media di Rumah Lembang, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11).
Djarot juga mengaku belum ada strategi khusus mengenai para pemilih yang belum menentukan pilihan. Sebab, dirinya melihat jumlah pemilihnya justru semakin meningkat.
"Enggak ada, jalan aja mengalir aja. Saya yakin mengalir saja. Kalau kita lihat, misal di Rumah Lembang ini indikasinya semakin hari, kita semakin meningkat," lanjutnya.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut sangat yakin sebenarnya masyarakat DKI Jakarta sangat membutuhkan dia dan Ahok, untuk memimpin ibu kota pada periode berikutnya.
"Kemudian kita lihat dukungan mereka, sampai mereka mau bergotong royong itu menandakan bahwa Ahok-Djarot sangat dibutuhkan. Sangat diperlukan untuk program-program kita. Mereka banyak berharap, bahwa kita suatu ketika nanti akan naik, kita tunggu saja tanggal 15 Februari," tandasnya.
Diketahui, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni unggul dengan 30,4 persen. Sementara itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menduduki peringkat kedua dengan hasil 26 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno sebesar 24,5 persen. Sedangkan 18,9 persen belum menentukan pilihan.
Survei tersebut dilakukan pada 15-22 November dan dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling kepada 798 orang dari 800 responden yang direncanakan. Sedangkan, margin of error sekira 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Aksi Ahok-Djarot nge-rap bareng Iwa K dan Gading Marten
Mannequin Challenge ala Ahok-Djarot, ajak warga acungkan dua jari
160 Orang hadiri penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot
Sesumbar Djarot hadapi pesaing di Pilgub DKI
Djarot: Beri kami 2 tahun saja untuk Jakarta lebih besar lagi
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.