Dorongan pergantian Ketum Golkar menguat, 31 DPD I sepakat gelar Munaslub
Sementara jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga belum bisa memastikan apakah mundur dari kursi RI 32 yang diketahui sebagai jabatan Menteri Perindustrian. Dirinya pun siap jika terpilih sebagai pemimpin partai Beringin itu.
Politisi partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku 34 DPD I sepakat untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub). Munaslub tersebut guna mencari ketua umum baru untuk menggantikan Setya Novanto yang terlibat kasus mega korupsi proyek e-KTP.
"Jadi sesuai AD/RT partai Golkar sudah ada 31 dari 34 DPD tingkat I yang telah menyampaikan aspirasinya untuk Munas Luar Biasa. Dan tadi pagi kita sebut tokoh masyarakat dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia menemui bapak presiden, nah tentu membahas situasi terkini baik itu terkait dengan partai Golkar maupun yang lain," kata Airlangga di jalan Rajasa I No 7, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
Kemudian Airlangga melanjutkan, para ketua DPD I Golkar sebelumnya bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pertemuan tersebut membahas situasi terkait yang menimpa pimpinan partai Golkar saat ini.
Langkah Munaslub pun perlu dilaksanakan sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan dinamika partai Golkar. Rencananya munaslub tersebut diadakan setelah proses praperadilan Setya Novanto selesai.
"Dengan adanya daerah daerah yang mengusulkan munas luar biasa berdasarkan mekanisme yang ada, menjadi sesuatu hal yang perlu dilaksanakan DPP Partai Golkar," kata Airlangga.
Airlangga melanjutkan, sore ini dua organisasi masyarakat yaitu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI) yang juga organisasi sayap partai Golkar, memberi dukungan secara resmi kepada dirinya dan mendorong diselenggarakannya Munaslub pada akhir Desember mendatang.
"Jadi permintaan munas luar biasa juga didukung oleh ormas yang didirikan dan mendirikan partai Golkar dengan demikian munas itu suatu keniscayaan. dan DPP tinggal merespon mengenai jadwal dan seluruhnya agar ini bisa diselesaikan pada pertengahan bulan desember," papar Airlangga.
Sementara jika dirinya terpilih sebagai Ketua Umum Golkar, Airlangga belum bisa memastikan apakah mundur dari kursi RI 32 yang diketahui sebagai jabatan Menteri Perindustrian. Dirinya pun siap jika terpilih sebagai pemimpin partai Beringin itu.
"Pertama kita tunggu munaslub dulu, dan kota melihat hasil dari munaslub dan mengenai posisi kabinet itu adalah hak prerogatif presiden. Insyallah siap (jika terpilih)," tutup Airlangga.