DPD Golkar Jateng Harap Ketum Berikutnya Lebih Hebat dari Jusuf Kalla
"Minimal lebih hebat dari Jusuf Kalla. Sebab beliau punya track record yang mumpuni," kata Iqbal.
Ketua Pelaksana Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono menilai, dinamika yang terjadi di internal partainya sudah biasa jelang Musyawarah Nasional (Munas). Namun, pihaknya berharap calon ketua umum berikutnya memiliki kepemimpinan yang melebihi Jusuf Kalla (JK).
"Minimal lebih hebat dari Jusuf Kalla. Sebab beliau punya track record yang mumpuni. Bisa jadi Wapres dua kali, figur ketum ke depan mesti lebih hebat dari pemimpin sebelumnya. Zaman sudah berubah, Indonesia tidak harus dipimpin dengan sistem 25 tahun yang lalu," kata Iqbal Wibisono saat ditemui di Golkar Jateng, Sabtu (31/8).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Apa alasan utama yang diutarakan oleh Hetifah Sjaifudian terkait penolakan Munaslub Partai Golkar? "Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan. Saya kira semua paham, Golkar hari ini masih tetap menghiasi landscape politik Indonesia," jelasnya.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Dia menyebut munculnya sejumlah nama dalam bursa caketum Golkar, menunjukkan proses kaderisasi di partai berjalan baik. Selain itu, kata Iqbal menunjukkan bahwa kader Golkar tidak apatis dalam menghadapi dinamika politik terkini.
"Jadi Golkar tidak miskin calon dalam keadaan situasi ini. Mereka tentunya bisa mewarnai bursa kandidat ketua umum. Yang pasti, mereka harus turun untuk berkomunikasi di setiap daerah. Waktu mereka cuma tiga bulan," ungkapnya.
Terkait Munas, Iqbal sendiri tidak ingin jadwal pelaksanaan molor. Sebab, berpotensi mengganggu komunikasi politik dengan pemerintah. Maka dari itu, dia mendesak kepada elite DPP Golkar supaya memantapkan jadwal sesuai rencana Desember nanti.
"Kita tidak mau jadwalnya molor. Paling tidak sebelum Desember sudah harus digelar munas. Biar nantinya pengurus partai bisa intens berkomunikasi dengan pemerintah," jelasnya.
Iqbal juga berharap, Ketum Golkar selanjutnya adalah figur yang dekat dengan seluruh kader. Dengan demikian, generasi muda menjadi kekuatan terdepan Golkar untuk membawa perubahan arah politik menuju Pilpres 2024 mendatang.
"Semuanya prosesnya dapat berjalan dengan serba transparan, dirumuskan dengan baik. Kalau sudah begitu, partai ini tetap dicintai rakyatnya. Kemudian generasi muda juga mendekatkan diri kepada Golkar. Jadinya, kekuatan kita ke depannya berada pada militansi generasi muda," akunya.
Lebih lanjut, dia mengusulkan kepada para elite DPP Golkar untuk bersiap melakukan regenerasi. Di mana anak muda agar bisa menduduki posisi strategis sebagai pengurus partai.
"Kalau bisa usia dibawah 50 tahun menempati posisi di kepengurusan yang baru. Sehingga bisa dilihat apakah ketum partai pada masa mendatang bisa muncul sosok karismatik dan teruji dalam kaderisasi," tutup Iqbal Wibisono.
Baca juga:
Kader Muda Golkar Minta Milenial Ikut Kawal Kebijakan Kendaraan Listrik
KPU Sahkan Suara Nasional: PDIP 19,33%, Gerindra 12,57%, Golkar 12,31%
Politikus Golkar Nilai Airlangga Mendadak Amnesia Soal Mekanisme Munas
Golkar Tolak Revisi UU MD3 Tambah Pimpinan MPR, Khawatir Merembet ke Pasal Lain
Klaim Didukung Ical & Akbar Tanjung, Airlangga Diminta Rawat Dukungan Jelang Munas