DPD I Golkar berbondong-bondong lobi Ical bahas Munaslub
Ada banyak alasan yang mendasari penolakan DPD I Partai Golkar.
Mayoritas Ketua DPD I Golkar berbondong-bondong menemui Ketua Umum Aburizal Bakrie alias Ical untuk membahas Munaslub. Sebab, dalam rapat Komisi A, mayoritas anggota menolak DPP Golkar Bali menggelar Munaslub seperti diinginkan Ical.
"Kita kembalikan ke forum lobi, Ketua DPD I bertemu dengan Ketua Umum, dan hasilnya akan diumumkan di paripurna," kata politisi Golkar Nurdin Halid ketika menghentikan sementara sidang di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (25/1).
Ada banyak alasan yang mendasari penolakan DPD I ini, di antaranya keputusan hukum yang sebentar lagi dipegang yaitu SK Mahkamah Agung (MA). Selanjutnya, masalah legal standing Munaslub, legal standing Munas Ancol, dan sebagiannya.
Wacana Munaslub ibarat lempar bola api. Ical menginstruksikan Munaslub, namun tetap berdasarkan pada putusan Rapimnas. Di luar dugaan, mayoritas DPD I menolak adanya Munaslub dengan alasan-alasan di atas.
Pendapat sedikit berbeda datang dari DPD perwakilan Propinsi Maluku Utara (Malut) yang cenderung menyetujui langkah Ical untuk mengakhiri konflik.
Jubir DPD I Malut, Hamed Usman mengatakan, Munaslub adalah langkah baik untuk mengakhiri konflik. Hal ini dibuat agar Golkar tidak semakin berjalan di ambang kehancuran.
"Kita semua sudah salah bawa partai ini ke arah salah. Salah, kenapa kita akui munas Ancol. Di sana hanya tokoh politik. Saya dukung Munaslub. Kalau tidak mereka akan buat Munaslub lagi. Partai akan semakin parah," kata Hamed.