Duet Prabowo-AHY diyakini yang paling mampu tandingi Jokowi
Prabowo-AHY, kata Pangi, paling masuk akal karena AHY seorang anak muda. Berbanding lurus dengan keberadaan 40 persen atau 80 juta pemilih di Pemilu adalah milenial atau berusia 17 sampai 38 tahun.
Prabowo Subianto dinilai sebagai satu-satunya tokoh yang mampu meningkatkan elektabilitas Partai Gerindra di Pemilu 2019. Oleh sebab itu, Prabowo disebut harus menjadi calon presiden di Pilpres tahun depan demi suara Gerindra.
Sehingga, dianggap wajar apabila Gerindra mendesak Prabowo maju. Bukan menjadi king maker dengan menunjuk tokoh lain sebagai capres Gerindra.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang dilakukan Prabowo Subianto dalam Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kenapa Prabowo Subianto terlambat dalam acara peresmian? Prabowo meminta maaf karena terlambat menghadiri peresmian sebab harus berganti helikopter sampai tiga kali.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
"Itulah efek ikutan yang tidak bisa dinafikan. Prabowo adalah figur yang diharapkan bisa menaikan suara Gerindra. Apalagi bila Prabowo mengambil calon dari PAN, PKS atau Demokrat akan dapat dua-duanya. Itulah kenapa nuansa kebatinan mereka mengharapkan Prabowo maju (Pilpres)," kata Pengamat Politik dari UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, saat dihubungi wartawan, Jumat (27/7).
Gerindra dan sekutunya, Pangi berpendapat, sejauh ini masih satu suara untuk mengusung Prabowo sebagai capres. Tinggal kemudian, siapa yang akan digandeng Prabowo sebagai calon wakil presiden Prabowo nantinya. Apakah akan mengambil calon yang diajukan PKS, PAN, atau justru Partai Demokrat.
Pangi menjelaskan, merujuk pada pertemuan politik antara Prabowo dan SBY, sejatinya calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi Gerindra sudah mengerucut.
"Kalau saya melihat Prabowo-AHY lebih menjual. Artinya bisa menjadi lawan tanding yang sebanding jika head to head dengan Jokowi dan pasangannya," ujar dia.
Prabowo-AHY, kata Pangi, paling masuk akal karena AHY seorang anak muda. Berbanding lurus dengan keberadaan 40 persen atau 80 juta pemilih di Pemilu adalah milenial atau berusia 17 sampai 38 tahun.
"AHY memiliki racikan eletoral yang tinggi. Dia tertinggi sebagai cawapres berdasarkan hasil sejumlah survei, bahkan mengalah Pak JK. Pak SBY juga punya pengalaman langsung di pemerintahan, jadi mentornya nanti bisa langsung Pak SBY," jelasnya.
Di samping itu, AHY terbantu dengan mesin Partai Gerindra yang sudah memiliki investasi elektoral sebanyak 10 persen. "Itu akan menggerakkan AHY. Dan tak kalah penting, AHY juga intelektual. Itu penting untuk menjadi pertimbangan Prabowo," tutupnya.
Baca juga:
Hadiri ijtima ulama GNPF, Yusril tegaskan PBB belum tentu dukung Prabowo
Hadir di Ijtima ulama GNPF, Anies Baswedan diteriaki presiden
Prabowo, Aher, Anies, sampai Yusril hadiri Ijtima Ulama GNPF
Jokowi teken PP gubernur nyapres izin presiden, PKS tetap pertimbangkan nama Anies
PDIP tegaskan belum bahas pembentukan timses Jokowi
PDIP nilai JK negarawan, tak akan maju Pilpres 2019 meski gugatan diterima